kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.753   42,00   0,27%
  • IDX 7.468   -11,36   -0,15%
  • KOMPAS100 1.154   0,16   0,01%
  • LQ45 915   1,77   0,19%
  • ISSI 226   -0,94   -0,41%
  • IDX30 472   1,65   0,35%
  • IDXHIDIV20 569   1,75   0,31%
  • IDX80 132   0,22   0,17%
  • IDXV30 140   0,92   0,66%
  • IDXQ30 157   0,25   0,16%

Kinerja reksadana saham selama April paling jeblok


Jumat, 03 Mei 2019 / 20:23 WIB
Kinerja reksadana saham selama April paling jeblok


Reporter: Danielisa Putriadita | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Langkah wait and see invstor untuk menunggu kepastian kondisi sebelum dan sesudah pemilihan umum (pemilu) di April membuat kinerja indeks harga saham gabungan (IHSG) dan rata-rata kinerja reksadana saham terkoreksi.

Berdasarkan data Infovesta utama per April 2019, kinerja rata-rata reksadana saham yang tercermin dalam Infovesta Equity Fund Index turun paling dalam 1,58% secara bulanan.

Sedangkan, kinerja rata-rata pasar uang yang tercermin dalam Infovesta Money Market Fund Index yang berkinerja positif 0,45%. Sedangkan, kinerja rata-rata reksadana pendapatan tetap dalam Infovesta Fixed Income Fund Index turun 0,17%. 

Begitu pun rata-rata kinerja reksadana campuran yang tercermin dalam Infovesta Balanced Fund Index turun 0,17%. Di periode yang sama kinerja IHSG juga turun 0,21%. 

Head of Investment Research Infovesta Utama Wawan Hendrayana mengatakan kinerja saham dan rata-rata kinerja reksadana saham terkoreksi karena investor mulai bersikap wait and see di bulan pemilu. "Sejak awal April asing mulai keluar," kata Wawan, Jumat (3/5).

Menurut Wawan, di satu sisi rata-rata kinerja reksadana saham jatuh lebih dalam dibanding IHSG karena mayoritas fund manager fokus menaruh aset di saham bluechips yang kinerjanya memang merosot selama April.

Lihat saja kumpulan indeks yang banyak terdiri dari saham bluechips kinerjanya turun, seperti indeks kompas100 yang tercatat kinerjanya turun 0,12% selama April.

Faktor pemilu juga condong memberi sentimen negatif bagi pasar saham selama bulan lalu. "Seminggu setelah pemilu situasi politik menjadi concern pelaku pasar sehingga asing cenderung wait and see dan cenderung melakukan profit taking, IHSG pun sempat menyentuh level 6,200 dari 6.400 di awal April," kata Wawan.

Meski begitu, Wawan masih optimistis target pertumbuhan kinerja reksadana saham bisa capai 10% hingga akhir tahun. 

"Target kita masih on track harapannya jika sekarang investor masih wait and see harus tunggu rekonsiliasi, nanti masih bisa lompat," kata Wawan.

Senada, Manajer Investasi Minna Padi Aset Manajemen Fadli mengatakan secara umum pergerakan saham domestik atau kembali masuknya investor asing dipengaruhi oleh kondisi politik dan kelanjutan hasil pemilu. 

"Setelah pemilu investor masih mengamati kondisi akan damai atau tidak apakah calon presiden yang diumumkan kalah bisa menerima keputusan tersebut dengan baik atau tidak," kata Fadli.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×