Reporter: Danielisa Putriadita | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kinerja pasar saham turun cukup dalam di sepanjang Mei. Alhasil, kinerja reksadana saham jadi ikut menurun.
Hingga Jumat (21/5), indeks harga saham gabungan (IHSG) turun 3,71% secara month to date (mtd). Bahkan, IHSG sempat menyentuh level terendahnya sepanjang 2021 di level 5.761 pada 19 Mei 2021.
Pelemahan IHSG turut menekan kinerja reksadana berbasis saham yang tercermin melalui Infovesta Equity Fund Index sebesar 2,64% dan Infovesta Balanced Equity Fund Index menurun sebesar 1,15%.
Riset Infovesta Utama, Senin (24/5), mengatakan sentimen yang membuat kinerja pasar saham menurun adalah kasus Covid-19 di Asia yang meningkat.
Negara seperti Nepal, Sri Lanka, Taiwan, Thailand, Singapura dan Indonesia mengalami peningkatan kasus Covid-19. Beberapa negara tersebut juga menerapkan lockdown. Hal ini membuat pemulihan ekonomi secara global juga dapat terhambat.
Baca Juga: Danareksa Investment Management: Reksadana cocok sebagai instrumen investasi
Sementara, dari global, di Amerika Serikat muncul kekhawatiran adanya pengetatan moneter yang dilakukan lebih cepat seperti kenaikan tingkat suku bunga akibat peningkatan laju inflasi di negara tersebut.
Apabila The Fed kembali menarik likuiditas yang masuk ke negara-negara berkembang seperti Indonesia, maka aset finansial seperti saham di Indonesia berpotensi melemah.
Meskipun beragam sentimen menghantui pasar saham global dan Asia, namun Infovesta mencatat investor asing justru menunjukkan aksi beli bersih di pasar saham sebesar Rp 793,02 miliar di sepanjang Mei. Itu artinya, investor asing justru mengambil kesempatan untuk mendapatkan posisi harga yang lebih rendah karena ekspektasi adanya pemulihan ekonomi dalam jangka panjang.
Meski begitu, Infovesta menyarankan investor masih perlu berhati-hati dan wait and see menantikan berita maupun sentimen positif yang cukup kuat untuk dapat mendorong kinerja reksadana berbasis saham.
Pemulihan ekonomi serta penyelesaian kasus Covid-19 di Indonesia maupun secara global masih belum dapat dipastikan.
Selanjutnya: Lebih hati-hati, investor tetap bisa rugi di reksadana terproteksi
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News