kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.528.000   8.000   0,53%
  • USD/IDR 16.249   -49,00   -0,30%
  • IDX 7.070   4,24   0,06%
  • KOMPAS100 1.057   1,04   0,10%
  • LQ45 829   -1,69   -0,20%
  • ISSI 215   0,70   0,33%
  • IDX30 423   -0,88   -0,21%
  • IDXHIDIV20 513   0,07   0,01%
  • IDX80 120   -0,02   -0,02%
  • IDXV30 125   0,88   0,71%
  • IDXQ30 142   0,02   0,02%

Kinerja Ramayana (RALS) terdampak pengetatan PPKM Mikro, simak rekomendasi analis


Rabu, 23 Juni 2021 / 18:06 WIB
Kinerja Ramayana (RALS) terdampak pengetatan PPKM Mikro, simak rekomendasi analis
ILUSTRASI. Kinerja Ramayana (RALS) terdampak pengetatan PPKM Mikro, simak rekomendasi analis


Reporter: Hikma Dirgantara | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah kembali memutuskan untuk memperketat PPKM Mikro seiring kasus Covid-19 yang melonjak tinggi. Alhasil, pusat perbelanjaan dibatasi jam operasionalnya hanya hingga pukul 20.00 serta pengunjung yang juga dibatasi hanya 25%.

Analis CGS CIMB Sekuritas Patricia Gabriela dalam risetnya pada 22 Juni menuliskan, pengetatan PPKM Mikro ini akan berdampak negatif pada kinerja emiten ritel, termasuk PT Ramayana Lestari Sentosa Tbk (RALS).

Ia bilang, sebelumnya, pembatasan sosial yang lebih ketat mengakibatkan penurunan lalu lintas ritel sebesar 5% - 16% dibanding sebelum dilakukannya pembatasan. 

“Kami memperkirakan pembatasan kali ini akan membuat lalu lintas ritel pada Juni akan turun ke 23% di bawah level pre-Covid-19. Angka tersebut juga jauh lebih rendah 20% dibanding lalu lintas pada Mei kemarin. Angka lalu lintas ritel ke depan akan ditentukan seperti apa potensi pertumbuhan kasus Covid-19,” tulis Patricia dalam risetnya. 

Baca Juga: Ini alasan RHB Sekuritas beri rekomendasi jual untuk saham Ramayana Lestari (RALS)

Dari sisi daya beli konsumen, Patricia juga melihat pemulihannya belum optimal pasca pandemi pada 2020. Apalagi, anggaran pemerintah untuk Kebijakan Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) 2021 untuk bantuan sosial yang lebih rendah dari tahun lalu juga tidak banyak membantu. 

Lebih lanjut, berdasarkan data Lembaga Penjamin Simpanan pada April kemarin, jumlah rata-rata simpanan untuk rekening dengan dana kurang dari Rp 100 juta juga terus menurun.

Patricia menyebut hal ini semakin menegaskan daya beli yang masih rendah yang pada akhirnya dapat menimbulkan risiko penurunan pada SSSG RALS, mengingat target pasar RALS adalah segmen berpenghasilan rendah.

Baca Juga: Pemerintah perketat PPKM, berikut rekomendasi saham Ramayana Lestari (RALS)

Walau demikian, seiring efek low base pada tahun lalu, Patricia memperkirakan RALS akan mencatatkan lonjakan pendapatan kotor pada kuartal II-2021. Ia memproyeksikan RALS akan membukukan Rp 2 triliun atau naik 138% yoy. Hanya saja, angka tersebut masih lebih rendah 45% di bawah level pre-Covid-19. 

“Karena RALS sangat bergantung pada periode Lebaran, kami yakin penjualan akan cenderung turun di paruh kedua tahun ini. Apalagi dengan jumlah kasus baru Covid-19 terus meningkat. Kami pun memangkas perkiraan SSSG pada tahun ini sebesar 50% menjadi 35% untuk mencerminkan pemulihan lalu lintas yang lebih lambat,” imbuh Patricia.

Adapun, untuk tahun ini, Patricia memproyeksikan pendapatan RALS akan sebesar Rp 5,14 triliun dengan laba bersih Rp 304,7 miliar. 

Dengan berbagai kondisi tersebut, CGS CIMB pun menurunkan rekomendasi RALS dari hold menjadi sell dengan target harga Rp 550 per saham.

Selanjutnya: Diselimuti sentimen negatif, simak rekomendasi saham Ramayana Lestari Sentosa (RALS)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×