Reporter: Nadya Zahira | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Emiten properti, PT Pakuwon Jati Tbk (PWON) menunjukkan kinerja positif pada kuartal IV-2023.
PWON membukukan laba setelah pajak dan kepentingan non-pengendali (PATMI) sebesar Rp 618 miliar, naik 78% secara tahunan (YoY), sehingga laba sepanjang tahun 2023 mencapai Rp 2,1 triliun, naik 25% YoY.
Direktur Eksekutif dan Kepala J.P. Morgan Indonesia, Henry Wibowo, mengatakan kinerja solid PWON didorong oleh pendapatan portofolio yang mencapai Rp 4,7 triliun pada 2023, naik 21% YoY dan 26% di atas level sebelum Covid-19.
Mal-mal yang dibangun PWON memiliki tingkat keterisian 94% secara nasional, dengan Mal Kota Kasablanka 100% dan Gandaria City 98%. Rata-rata sewa meningkat 10% YoY pada tahun 2023.
Baca Juga: Fitch dan Moody’s Mengerek Rating Pakuwon Jati (PWON)
PWON juga meluncurkan proyek baru seperti Superblok Pakuwon Mall Bekasi dan Superblok Pakuwon Mall Surabaya.
PWON menjadi salah satu pengembang pertama yang mengumumkan pembangunan proyek di Ibu Kota Baru (IKN) Nusantara dengan lahan 7,2 hektar untuk superblok yang mencakup satu mal ritel, tiga hotel dengan 789 kamar, dan satu gedung apartemen.
Namun, Henry mencatat beberapa sentimen negatif, termasuk penurunan penjualan pemasaran 2023 sebesar 11% YoY menjadi Rp 1,34 triliun, dibandingkan dengan Ciputra Group yang tumbuh 24% pada 2023. Henry berharap momentum penjualan pemasaran akan membaik pada 2024 setelah pemilu putaran pertama.
Maximilianus Nico Demus, Direktur Asosiasi Riset dan Investasi Pilarmas Investindo, mengatakan PWON akan memaksimalkan pendapatan berulang (recurring income) di tengah kenaikan suku bunga untuk menjaga kinerja pada 2024.
Baca Juga: Prospek PWON Didorong Masifnya Ekspansi
Pada kuartal I 2024, PWON mencatatkan pendapatan bersih naik 11% menjadi Rp 1,53 triliun dibandingkan kuartal I 2023. Pendapatan berulang dari mal ritel naik 11% menjadi Rp 826 miliar, sewa kantor naik 5% menjadi Rp 84 miliar, dan perhotelan naik 12% menjadi Rp 291 miliar.
Menurut Nico, segmen retail leasing menyumbang 54% dari total pendapatan, hotel dan apartemen servis 19%, sewa kantor 5%, kondominium 11%, penjualan rumah tapak 9%, dan penjualan kantor 2%. Penjualan total mencapai Rp 385 miliar, dibantu oleh insentif PPN DTP.
Moodys baru saja menaikkan rating PWON dari BB menjadi BB+ dengan outlook stabil, mencerminkan kinerja yang stabil di tengah kenaikan suku bunga. Kuatnya pendapatan berulang dan tingkat okupansi hotel yang baik menjadi andalan PWON.
Vicky Rosalinda, Analis Riset Ekuitas Kiwoom Sekuritas, memperkirakan kinerja PWON akan tumbuh pada 2024 dengan pengembangan tiga proyek pusat belanja, termasuk proyek Batam tahap pertama yang mencakup mal, dua hotel, dan kondominium.
Baca Juga: Tak Capai Target, Pakuwon Jati (PWON) Bukukan Marketing Sales Rp 1,34 Triliun di 2023
PWON juga berencana meluncurkan produk baru di semester II-2024, termasuk menara baru di Pakuwon City dan Bekasi, serta perluasan Kota Kasablanka.
Rosalinda merekomendasikan Buy untuk saham PWON dengan target harga Rp 440 per saham, sementara Nico merekomendasikan Buy dengan target harga Rp 540 per saham. Henry merekomendasikan Overweight dengan target harga Rp 420 per saham.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News