Reporter: Sugeng Adji Soenarso | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kinerja PT Bukit Asam Tbk (PTBA) berpotensi melandai di tahun 2023. Proyeksi tersebut sejalan dengan penurunan harga batubara dunia.
Research & Consulting Manager Infovesta Utama Nicodimus Kristiantoro mengatakan tahun ini PTBA masih akan mencatatkan laba bersih, tetapi akan melandai. Prediksi tersebut berkaca pada kinerja laba bersih kuartal I yang tergerus akibat penurunan harga batubara.
Tiga bulan pertama, PTBA mencatatkan laba bersih sebesar Rp 1,18 triliun. Angka itu turun 48,44% dari kuartal I 2022 sebesar Rp 2,3 triliun.
"Maka dengan penurunan harga batubara yang lebih dalam di kuartal II ini diperkirakan juga berpotensi menggerus laba bersih dari PTBA," ujarnya kepada Kontan.co.id, Kamis (6/7).
Baca Juga: Analis Rekomendasikan Beli Saham PGAS di Tengah Penurunan Harga Migas
Dengan begitu, diperkirakan tahun ini pendapatan PTBA akan turun 6,5% secara tahunan (YoY). Sementara untuk laba bersih akan turun lebih signifikan hingga 40% YoY.
Sejalan dengan penurunan harga batubara global, harga saham PTBA juga berpotensi tertekan. Meski begitu, Nico berpandangan hal yang bisa membedakan gerak PTBA dengan batubara global jika ada aksi korporasi yang bisa mempengaruhi persepsi investor serta rilis kinerja keuangan per kuartal.
"Selain itu jika emiten bisa menjalankan diversifikasi rencana bisnis untuk mengurangi ketergantungan terhadap penurunan harga batubara maka diproyeksi dapat menjadi katalis positif untuk PTBA," jelasnya.
Di sisi lain, Nico mencermati fundamental dari PTBA masih solid. Lalu, dari sisi valuasi juga tergolong sudah murah dengan PER dan PBV sudah di bawah rata-rata industri sehingga sedang undervalued.
"Sektor energi dengan industri minyak, gas dan batubara PER-nya 15,83 kali dan PBV-nya 7,81 kali, sementara PTBA PER 2,8 kali dan PBV 1,08 kali," terangnya.
Dengan berbagai hal tersebut, Infovesta Utama merekomendasikan PTBA untuk saat ini dapat dimanfaatkan untuk short term trading hingga harga batu bara lebih stabil, terlebih paska penurunan dalam setelah ex date.
Baca Juga: Kinerja Sektor Properti Diramal Positif, Cek Rekomendasi Sahamnya
"Target resistance terdekat di Rp 2.950 dan perhatikan support di level Rp 2.750," imbuhnya.
Pada akhir perdagangan Kamis (6/7), harga PTBA ditutup menguat 1,08% ke Rp 2.810. Namun sepekan terakhir harganya sudah turun 10,79% dan sejak awal tahun merosot 23,85%.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News