Reporter: Akmalal Hamdhi | Editor: Tendi Mahadi
Kepala Riset Jasa Utama Capital Sekuritas Cheril Tanuwijaya turut melihat adanya perlambatan pada penjualan properti di tahun ini. Meski tetap ada potensi pertumbuhan penjualan, namun penjualan dinilai relatif terbatas karena sentimen suku bunga dan pemulihan ekonomi Indonesia masih bertahap.
Selain itu, sentimen pemilu bakal menahan belanja properti di tahun ini. Cheril mengamati, secara historical penjualan properti turun hingga 20% di tahun politik karena investor properti bersikap wait and see terhadap calon pemimpin baru dan bagaimana arah kebijakan ke depannya.
Memang dengan porsi pendapatan berulang yang relatif besar dan sudah dihapuskannya PPKM bakal menjadi sentimen positif bagi emiten pengelola Mal Gandaria City dan Kota Kasablanka ini. Hanya saja, di satu sisi belum ada tanda-tanda pemerintah akan memberikan subsidi Pajak Pertambahan Nilai Ditanggung Pemerintah alias PPN DTP untuk tahun 2023.
“Apalagi tren suku bunga masih akan meningkat, jadi kemungkinan bisa menekan penjualan PWON,” imbuh Cheril kepada Kontan.co.id, Selasa (28/2).
Cheril merekomendasikan hold untuk PWON dengan target harga di Rp 476 per saham. Sedangkan, Jono menyarankan buy untuk PWON dengan target terdekat di Rp 520 per saham.
Adapun Yasmin menyarankan buy saham PWON dengan target harga lebih rendah di Rp 610 per saham. Di tahun lalu, Ciptadana Sekuritas memasang target harga untuk PWON di Rp 670 per saham.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News