kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Kinerja obligasi korporasi masih akan meningkat


Minggu, 22 Oktober 2017 / 20:11 WIB
Kinerja obligasi korporasi masih akan meningkat


Reporter: Dimas Andi | Editor: Rizki Caturini

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Hingga akhir tahun 2017, prospek pasar obligasi korporasi diperkirakan masih cukup baik. Selain karena faktor permintaan dan penawaran dari investor, kondisi ekonomi nasional juga mendukung hal tersebut.

Analis Indonesia Bond Pricing Agency (IBPA) Roby Rushandie mengatakan, jumlah obligasi korporasi yang diterbitkan masih berpeluang meningkat hingga akhir tahun. Ini seiring dengan bertambahnya kebutuhan pendanaan korporasi ketika nilai kredit perbankan sedang melambat di saat yang bersamaan.

Permintaan investor terhadap obligasi korporasi juga diyakini masih akan meningkat. Sebab, sentimen global terhadap obligasi korporasi lebih terbatas ketimbang obligasi pemerintah yang notabene dihuni oleh banyak investor asing. “Karena investor lokal masih mendominasi obligasi korporasi, jadi lebih dipengaruhi oleh fundamental makro dalam negeri,” ujar Roby.

Roby menambahkan, peningkatan kinerja pasar obligasi di sisa tahun ini juga disokong oleh potensi permintaan dari perbankan lokal. Pasalnya, Bank Indonesia (BI) berencana mengeluarkan kebijakan financing to funding ratio pada tahun ini yang akan mempermudah bank-bank membeli obligasi korporasi.

Sementara itu, Fixed Income Fund Manager Ashmore Asset Management Indonesia Anil Kumar menilai, jika kondisi ekonomi Indonesia terus stabil hingga akhir tahun, selisih imbal hasil antara obligasi korporasi dengan pemerintah akan semakin mengecil.

Karenanya, ia memperingatkan investor agar lebih cermat terhadap obligasi korporasi yang menjadi pilihannya. Ini mengingat sukses tidaknya investasi obligasi korporasi juga dipengaruhi oleh perusahaan yang menerbitkannya. “Idealnya investor incar obligasi yang ratingnya idAAA karena risiko gagal bayarnya lebih rendah,” tandasnya.

Sebagai informasi, berdasarkan data Indonesia Bond Pricing Agency (IBPA), indeks pasar obligasi Indonesia tumbuh 11,30% ke level 246,36 secara year to date per 20 Oktober 2017.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×