Reporter: Danielisa Putriadita | Editor: Rizki Caturini
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kinerja pasar obligasi dalam negeri selama 2017 benar-benar mantap. Ini tercermin dalam Indonesia Composite Bond Index (ICBI) yang melesat 16,37% secara year to date (ytd) ke level 242,31. Indeks obligasi pemerintah tumbuh 16,5% sedangkan indeks obligasi korporasi melaju 14,24% hingga Jumat (29/12).
I Made Adi Saputra, Analis Fixed Income MNC Sekuritas, menyebutkan, pencapaian kinerja tersebut lebih tinggi dari performa obligasi pemerintah dan korporasi di 2016, yang masing-masing 13,93% dan 12,62%. Menurut Made, menjelaskan, kenaikan peringkat utang Indonesia dari S&P pada 19 Mei lalu jadi angin segar bagi surat utang kita.
Terbaru, Fitch Ratings juga mengerek rating utang, dari BBB- dengan outlook positif menjadi BBB dengan outlook stabil. "Kenaikan rating implikasinya lansung positif ke pasar surat utang negara," kata dia.
Sebenarnya, di akhir 2017 sempat ada kekhawatiran laju obligasi terhambat tren pengetatan moneter di Amerika Serikat (AS) dan pelemahan rupiah. Tapi, ini bisa diredam pasca Fitch menaikkan rating utang kita.
Ekonom Samuel Sekuritas Ahmad Mikail menambahkan, tren yield pemerintah seri acuan atau benchmark tenor 10 tahun juga turun. "Tren 2017, yield obligasi terjun bebas, setelah di Januari sekitar 7,7% dan sekarang di level 6,3%," ujar dia, Jumat (29/12).
Mulai terbatas
Selain kenaikan peringkat utang Indonesia, tingkat inflasi yang stabil dan penurunan suku bunga ke level rendah turut mendukung rapor hijau obligasi. Alhasil, investor asing percaya diri masuk ke obligasi Indonesia.
Mikail mencatat, dana asing yang masuk dalam seminggu terakhir mencapai US$ 60,5 juta. Jumlah ini melonjak tiga kali lipat dibandingkan dengan rata-rata pembelian obligasi oleh asing pada satu bulan belakangan.