kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.326.000 0,53%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Kinerja mengembang berkat pabrik baru


Senin, 06 Oktober 2014 / 20:42 WIB
Kinerja mengembang berkat pabrik baru
ILUSTRASI. Pendapatan dan laba bersih Gowa Makassar Tourism Development (GMTD) kompak naik di kuartal I 2023


Reporter: Sinar Putri S.Utami | Editor: Avanty Nurdiana

JAKARTA. PT Arwana Citramulia Tbk (ARNA) gencar menambah kapasitas produksi. ARNA tengah membangun pabrik baru di Mojokerto, Jawa Timur.
Presiden Direktur ARNA, Tandean Rustandi mengatakan, pabrik baru tersebut berkapasitas 8 juta m² per tahun. Pabrik baru menelan investasi Rp 300 miliar.

Nantinya jika pabrik baru ini terealisasi, total ARNA memiliki lima pabrik. Sebelumnya pabrik sudah memiliki satu pabrik di Gresik, Tangerang, Serang, dan Palembang.

Para analis menilai, pabrik baru tersebut berdampak positif bagi ARNA. Andery Wijaya, Analis RHB OSK Securities Indonesia mengatakan, pembangunan pabrik di Mojokerto dapat mengefisiensikan pengeluaran ARNA. Sebab menurut dia, Jawa Timur merupakan wilayah yang mempunyai biaya produksi yang lebih murah. Terutama pada komponen biaya energi gas.

Thendra Crisnanda, Analis BNI Securities menilai, lahan di Mojokerto relatif murah. Apalagi lahan yang dipilih ARNA bukan lahan industri. Selain itu, ARNA juga bisa menghemat untuk pos gaji.

Andrey menambahkan, dari sektor transportasi di Mojokerto juga lebih rendah. "Bisa efisiensi harga produk," tambah Thendra.  

ARNA memang dikenal perusahaan yang paling efisien dibanding pesaingnya. Cost of goods sold ARNA Rp 20.651 per m². Jumlah tersebut lebih rendah dibandingkan pesaing seperti PT Keramika Indonesia Assosiasi Tbk (KIAS) dengan cost goods sold Rp 31.955 per m². Sedangkan cost goods sold PT Mulia Industrindo Tbk (MLIA) Rp 55.507 per m².

Hal tersebut terjadi karena pesaing ARNA menggunakan lahan industri untuk membangun pabrik. "Di lahan industri harga lahan lebih mahal dan harga suplai gas pun mahal," kata Thendra.

Setiap pabrik milik ARNA harga gasnya lebih murah. Di pabrik Jawa Timur harga gas US$ 8,5 per million british thermal units (mbtu). Harga gas di pabrik Tangerang dan Serang harga gasnya US$ 10 per mbtu, dan Palembang US$ 9 per mbtu.    

Jika pabrik Mojokerto sudah beroperasi, ARNA menargetkan total produksi bisa 52,4 juta m² per tahun. Pabrik ini beroperasi di semester II-2015. Andrey dan Thendra yakin, target ARNA tercapai.

Manajemen ARNA juga menargetkan, pendapatan tahun ini bisa mencapai Rp 1,72 triliun. Namun, analis menilai, banyak tantangan yang akan dihadapi oleh ARNA jelang akhir tahun ini. Seperti bisnis properti yang sedang lesu, suplai gas yang tersendat dan potensi kenaikan harga BBM bersubsidi yang bisa menekan daya beli masyarakat. Maklum, ARNA mempunyai target pasar menengah bawah.

Karena itu, Thendra memproyeksikan, pendapatan ARNA hingga akhir tahun hanya Rp 1,67 triliun atau naik 18,36% dibandingkan realisasi tahun lalu Rp 1,41 triliun. Sementara laba bersih ARNA akan naik 27,84% menjadi Rp 300 miliar dari Rp 235,16 miliar secara year on year (yoy).

Alvin Witirto, Analis Standrad Chartered  dalam riset 24 Juli 2014 memproyeksikan, pendapatan ARNA di 2014 Rp 1,71 triliun, dengan laba bersih Rp 292 miliar.

Andrey dan Thendra merekomendasikan, buy. Andrey menargetkan di Rp 1.250 dan Thendra di Rp 1.267. Sedangkan Alvin merekomendasikan, outperform di Rp 1.010. Senin (6/10) saham ARNA turun 0,53% ke Rp 935.          

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×