Reporter: Achmad Jatnika | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Mayora Indah Tbk (MYOR) mencatatkan penurunan laba 11,7% secara year on year (yoy) di kuartal pertama 2021 ke level Rp 823 miliar. Akan tetapi, laba bersih MYOR meningkat 51,9% secara kuartalan dari level Rp 542 miliar. Sedangkan pendapatan MYOR di kuartal pertama 2021 naik 36,4% secara yoy menjadi Rp 7,3 triliun.
Penjualan pangsa lokal perusahaan tumbuh sebesar 16,0% secara yoy menjadi Rp 4,4 triliun, dan penjualan ekspor tumbuh dengan laju yang lebih kuat sebesar 83,5% secara yoy menjadi Rp 3,0 triliun.
Analis Ciptadana Sekuritas Muhammad Fariz dalam riset 3 Mei menyebut, segmen minuman menunjukkan peningkatan kinerja yang solid setelah penurunan berurutan tahun lalu. Pendapatan segmen ini naik 34,0% secara kuartalan dan 69,6% secara tahunan di kuartal pertama menjadi Rp 3,4 triliun.
Sementara pendapatan segmen confectionaries turun 9,6% secara kuartalan menjadi Rp 941 miliar. Tapi secara tahunan, segmen ini meningkat 16,7%.
Baca Juga: Le Minerale dukung vaksinasi drive thru para Lansia dan mitra pengemudi Gojek
Untuk empat bulan pertama 2021, MYOR mengatakan top line masih mencatatkan pertumbuhan yang kuat sebesar 26% secara yoy. Dengan hasil kuartal pertama yang lebih baik dari perkiraan, analis BRI Danareksa Sekuritas Natalia Sutanto mengatakan bahwa pertumbuhan top line Mayora tahun 2021 akan kuat, dengan kenaikan 12% secara yoy.
Saat ini MYOR secara aktif meluncurkan produk baru untuk menangkap peluang pasar, sambil menghindari kenaikan harga jual rata-rata (ASP) yang agresif. Menurut Natalia, adanya produk premium baru khususnya untuk makanan dengan harga berkisar antara Rp 10.000 hingga Rp 20.000 per bungkus akan mendukung margin di masa mendatang.
Untuk memenuhi permintaan yang terus meningkat, MYOR telah meluncurkan beberapa produk seperti biskuit Roma Kelapa Cream Cokelat, Roma Sandwich, Kopi Gilus Mix varian rasa nangka, dan Tora Flavacio Orange rasa jeruk segar.
Baca Juga: Rencana bisnis Mayora Indah (MYOR) mulai dari produk baru hingga iklan di Netflix
MYOR melaporkan bahwa produknya seperti Energen Kurma mendapatkan daya tarik selama periode Ramadan. Sementara produk barunya seperti Wafelo (produk wafer), kopi Gilus dan banyak varian Malkist Roma juga menikmati permintaan yang kuat tahun ini.
Di kuartal kedua 2021, Natalia menghitung dengan adanya tambahan Rp 150 triliun uang beredar dari tunjangan hari raya, sektor konsumen dinilai akan terus tumbuh solid. “Margin kotor 2021 dinilai harus solid di angka 29,3% yang didukung oleh campuran produk yang lebih baik, condong ke produk premium,” ujar dia.
Fariz merekomendasikan beli saham Mayora dengan target harga Rp 3.870 per saham. Natalia merekomendasikan MYOR beli dengan target harga Rp 2.900 per saham. Kemarin, harga saham MYOR ditutup pada Rp 2.540 per saham.
Baca Juga: Penjualan Emiten FMCG Terdongkrak Lebaran, Wait and See untuk Saham INDF dan MYOR
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News