kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.180   20,00   0,12%
  • IDX 7.063   79,31   1,14%
  • KOMPAS100 1.056   15,99   1,54%
  • LQ45 830   13,16   1,61%
  • ISSI 214   1,34   0,63%
  • IDX30 424   7,83   1,88%
  • IDXHIDIV20 510   8,47   1,69%
  • IDX80 121   1,88   1,59%
  • IDXV30 125   0,72   0,58%
  • IDXQ30 141   2,29   1,65%

Rencana bisnis Mayora Indah (MYOR) mulai dari produk baru hingga iklan di Netflix


Sabtu, 29 Mei 2021 / 06:50 WIB
Rencana bisnis Mayora Indah (MYOR) mulai dari produk baru hingga iklan di Netflix


Reporter: Avanty Nurdiana | Editor: Avanty Nurdiana

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Ekspansi pasar dan portofolio merek PT Mayora Indah Tbk (MYOR) tetap kuat. Maybank Kim Eng Sekuritas memperkirakan penjualan MYOR pada tahun ini akan tumbuh 18% secara year on year (yoy). 

Pada tahun lalu, MYOR membukukan penurunan penjualan sebesar 2% menjadi Rp 24,48 triliun. Menurut Willy Goutama, analis Maybank Kim Eng Sekuritas dalam riset 21 Mei 2021 menjelaskan, Mayora akan ekspansi kapasitas produksi 15% secara yoy di tahun 2021. MYOR menilai ekspansi ini akan untuk memperluas basis pasarnya. 

Selain itu, Willy bilang, Mayora berencana meluncurkan delapan merek baru hingga semester I tahun 2021. Pada kuartal I tahun 2021, produk Mayora merilis Natacino, Flavacino, Gilus Nangka, Roma Sandwich dan Roma Kelapa. Sementara pada kuartal II tahun ini, Mayora merilis Gilus Mix Kopi Turki, Gilus Mix Sweet Ginger dan Beng-Beng Almond Nuts. 

Baca Juga: Kinerja Mayora (MYOR) diprediksi naik di kuartal II-2021, simak rekomendasi sahamnya

Menurut Willy, perilisan produk ini pada jalur yang benar dan akan menjadi pertanda baik pada tahun 2021. Sebab margin kotor Mayora (MYOR) akan meningkat berkat peluncuran baru. Efek peluncuran baru tersebut akan membuat Mayora bisa mempertahankan pangsa pasar dari pesaingnya di segmen makanan. Sementara untuk segmen kopi ditujukan untuk premium pasar. 

Analisis sensitivitas kami menunjukkan bahwa laba bersih per saham alias earning per share (EPS) pada tahun 2021 akan naik 8,7% untuk setiap kenaikan 100 bps pada margin kotor.

Pada tahun ini, Willy mengatakan, Mayora akan mengintensifkan advertising and promotion (A&P) menggunakan platform digital. "Kami yakin dengan inisiatif pemasaran MYOR untuk meningkatkan efisiensi di biaya A&P menjadi 12% pada tahun 2021," kata dia. 

Harapannya, margin EBIT Mayora akan pulih. "Kami memperkirakan margin EBIT sebesar 13% di tahun 2021, dari tahun 2020 sebesar 12%," jelas Willy. 

Baca Juga: Penjualan emiten FMCG di kuartal II-2021 terdongkrak momen Lebaran

Mayora berfokus pada FTA TV nasional. "Kami melihat MYOR telah menggiatkan A&P digital di Netflix yang memiliki 207 juta pengguna dan Instagram dengan 500 juta pengguna," ujar Willy. 

Ini akan mengekspos produk Mayora Indah ke audiens global. "Kami memperkirakan biaya A&P digital meningkat menjadi 30% dari total belanja di tahun 2021 dari tahun 2020 sebesar 25%," jelas Willy. 

Pada tahun ini, Willy juga memproyeksikan, MYOR bisa memulihkan pertumbuhan EPS yang solid efek dari diversifikasi pasar. "Kami melihat MYOR bisa memulihkan pasar sektor konsumen, mengingat proporsi penjualan domestik dan ekspor MYOR seimbang," terang Willy. Pada tahun 2021, proporsi penjualan Mayora secara domestik sebesar 56% dan ekspor sebesar 44%. 

Willy menilai, ini akan membatasi ketergantungan pada satu pasar dan menyediakan MYOR dengan visibilitas lebih tinggi dalam hal pertumbuhan pendapatan. Di tahun 2021, dia memprediksikan, EPS akan rebound dengan kuat 18% secara YoY di tahun ini dari tahun 2020 naik 3%. 

Karena alasan ini, Willy mempertahankan BUY karena keuntungan MYOR dari basis pasar ekspornya yang besar akan menjadi pendorong pertumbuhan pendapatan jangka menengahnya. Maybank Kim Eng Sekuritas menargetkan saham MYOR di Rp 3.800 per saham. Target harga saham MYOR ini mencerminkan PER 35x di tahun 2021 dengan 1SD di atas rata-rata tiga tahunnya. 

Baca Juga: Penjualan Mayora Indah (MYOR) melonjak 36% di kuartal pertama 2021

Hingga akhir tahun 2021, Maybank Kim Eng Sekuritas menargetkan pendapatan MYOR sebesar Rp 28,85 triliun dengan laba bersih Rp 2,43 triliun. 

Menurut Willy, kelemahan utama MYOR adalah pertumbuhan penjualan yang lebih rendah dari perkiraan dan kompresi margin EBIT dari pengeluaran A&P yang tinggi untuk mempertahankan pangsa pasar. Sedangkan, depresiasi rupiah signifikan. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×