Reporter: Aulia Ivanka Rahmana | Editor: Noverius Laoli
Research Analyst Henan Putihrai Sekuritas Janice Kohar mengatakan, dalam kondisi makro ekonomi saat ini, terdapat sejumlah faktor positif yang dapat menopang sektor konsumen.
Inflasi yang rendah pada Desember 2023, yang berada dalam target Bank Indonesia (BI), memberikan dukungan terhadap daya beli konsumen.
Dengan inflasi yang rendah pada Desember 2023, terlihat pada Inflasi Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 0,41% MoM dan inflasi tahun 2023 sebesar 2,61% YoY, yang berada dalam target Bank Indonesia sebesar 3,0%.
"Seiring dengan itu, pemerintah mengumumkan program bantuan sosial pada kuartal I-2024, termasuk PKH, Kartu Sembako, BLT Dana Desa, Kartu Prakerja, PIP, dan KIP, dengan total anggaran Rp 81,2 triliun atau naik 12% YoY," kata Janice kepada Kontan.co.id, Jumat (2/2).
Baca Juga: Saham ASII Masih Dilego, Cermati 10 Saham Net Sell Terbesar Asing pada Senin (29/1)
Janice bilang, proyeksi penyaluran bantuan sosial yang meningkat pada kuartal I-2024 dapat menciptakan pertumbuhan daya beli masyarakat.
Hal ini juga dapat mengubah pola pengeluaran, karena dengan dana yang sebelumnya dialokasikan untuk kebutuhan pokok, kini dapat digunakan untuk pembelian barang konsumsi lainnya.
Alhasil, Putu masih merekomendasikan buy pada saham MYOR dengan target harga Rp 3.300 per saham, ia menilai prospek MYOR akan membaik pada setahun penuh 2024 ini.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News