kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45909,31   7,91   0.88%
  • EMAS1.354.000 1,65%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Kinerja Matahari (LPPF) Lesu, Simak Prospek Emiten Ritel di Tahun Politik


Jumat, 27 Oktober 2023 / 16:41 WIB
Kinerja Matahari (LPPF) Lesu, Simak Prospek Emiten Ritel di Tahun Politik
ILUSTRASI. Gerai Matahari Department Store.? Analis Sebut Prospek Emiten Ritel di Tahun Politik Sulit Diprediksi


Reporter: Recha Dermawan | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kinerja PT Matahari Department Store Tbk (LPPF) masih lesu. Hal itu tercermin dari penurunan laba LPPF yang merosot hingga dobel digit pada kuartal III-2023.

Menilik laporan keuangan per 30 September 2023, pendapatan bersih Matahari Department Store hanya naik 0,31% secara tahunan atau year on year (YoY) menjadi Rp 4,98 triliun dari Rp 4,96 triliun.

Laba operasi Matahari Department Store tercatat menyusut 30,14% menjadi Rp 1,02 triliun dibandingkan periode sama 2022 yang sebesar Rp 1,47 triliun.

Baca Juga: Kinerja Matahari (LPPF) Meredup pada Kuartal III, Begini kata Analis

Selain itu, ekuitas LPPF tersisa Rp 3,52 miliar atau menciut hingga 99,39% dari posisi akhir 2022 yang masih Rp 580,16 miliar. 

Senior Vice President, Head of Retail, Product Research & Distribution Divion Henan Putihrai Asset Management Reza Fahmi Riawan mengatakan prospek emiten ritel secara keseluruhan sulit diprediksi memasuki tahun politik.

"Karena terdapat banyak ketidakpastian dan risiko yang dapat mempengaruhi kondisi sosial, politik, dan ekonomi di Indonesia” kata dia kepada Kontan.co.id, Jumat (27/10).

Namun secara umum, ia mengatakan tahun politik dapat memberikan dampak positif maupun negatif bagi sektor ritel, tergantung pada beberapa faktor.

Baca Juga: Laba Bersih Merosot, Cek Rekomendasi Matahari Department Store (LPPF)

Seperti yang pertama, tingkat stabilitas politik dan keamanan nasional. Jika terjadi konflik atau kerusuhan politik yang mengganggu ketertiban masyarakat, maka hal ini akan berdampak negatif bagi sektor ritel karena dapat mengurangi aktivitas belanja masyarakat dan mengganggu distribusi barang. 

Sebaliknya, jika situasi politik tetap kondusif dan damai, maka hal ini akan berdampak positif bagi sektor ritel karena dapat meningkatkan kepercayaan masyarakat dan memperlancar operasional toko.

 

Kedua, faktor tingkat pertumbuhan ekonomi dan inflasi. Jika pertumbuhan ekonomi meningkat dan inflasi terkendali, maka hal ini akan berdampak positif bagi sektor ritel karena dapat meningkatkan daya beli masyarakat dan menstimulasi permintaan barang. 

Sebaliknya, jika pertumbuhan ekonomi melambat dan inflasi meningkat, maka hal ini akan berdampak negatif bagi sektor ritel karena dapat menurunkan daya beli masyarakat dan menekan margin keuntungan perusahaan.

Baca Juga: Pendapatan Naik Tipis, Laba Bersih Matahari Department Store (LPPF) Turun 40%

Yang terakhir, tingkat kebijakan pemerintah dan regulasi. Jika pemerintah mengeluarkan kebijakan-kebijakan yang mendukung sektor ritel, seperti memberikan insentif pajak, subsidi, atau stimulus ekonomi, maka hal ini akan berdampak positif bagi sektor ritel karena dapat meningkatkan kinerja dan daya saing perusahaan. 

Sebaliknya, jika pemerintah mengeluarkan kebijakan-kebijakan yang memberatkan sektor ritel, seperti menaikkan tarif pajak, bea masuk, atau biaya operasional, maka hal ini akan berdampak negatif bagi sektor ritel karena dapat menurunkan kinerja dan daya saing perusahaan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Success in B2B Selling Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung

[X]
×