kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.350.000 0,52%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Kinerja MAP Aktif Adiperkasa (MAPA) tertolong penjualan e-commerce di kuartal III


Jumat, 27 November 2020 / 13:36 WIB
Kinerja MAP Aktif Adiperkasa (MAPA) tertolong penjualan e-commerce di kuartal III
ILUSTRASI. Suasana gerai perlengkapan olahraga Sports Station di Mal WTC Matahari, Serpong, Banten, Selasa (20/10).


Reporter: Kenia Intan | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Tahun 2020 menjadi periode yang berat bagi emiten ritel PT MAP Aktif Adiperkasa Tbk. Akan tetapi, di kuartal III 2020 emiten dengan kode MAPA itu mulai mengalami pemulihan. 

Mengutip keterangan resminya, Rabu (25/11), MAPA membukukan pendapatan bersih Rp 1,1 triliun di kuartal III 2020. Realisasi itu meningkat 67,1% secara kuartalan atau quartal on quartal (qoq) dari Rp 653,5 miliar di kuarta II 2020.

Akan tetapi, peningkatan ini belum mampu menyelamatkan bottom line MAPA dari kerugian. Di kuartal III 2020, rugi usaha MAPA mencapai Rp 9 miliar. Kerugian ini menipis dibanding kuartal sebelumnya yang mencapai Rp 194,5 miliar. 

Sementara itu EBITDA MAPA meningkat menjadi Rp 144,7 miliar dari sebelumnya negatif Rp 40,1 miliar. Adapun rugi bersihnya tercatat Rp 38,3 miliar. Kerugian ini lebih mini dibanding periode yang sama tahun sebelumnya yang mencapai mencapai Rp 147,4 miliar. 

Baca Juga: Ini kata analis terhadap saham-saham yang banyak dikoleksi asing saat IHSG turun

"Peningkatan penjualan eCommerce di 9M20 mendekati 13% dari total penjualan meskipun tidak cukup untuk menggantikan menurunnya penjualan dari gerai fisik ," jelas VP Investor Relations & Corporate Communications, Ratih D Gianda dalam keterangan resminya, Rabu (25/11). 

Asal tahu saja gerai fisik tertekan seiring dengan peraturan pemerintah di masa Covid-19 dan pembukaan mal. Adapun PSBB ke dua di bulan September mempengaruhi lebih dari 500 gerai di Indonesia dan di Filipina.

Oleh karenanya, margin laba kotor menurun 7,5% pada kuartal III. Tercatat, margin laba kotor MAPA hingga  850 bps menjadi 38,9% dari  sebelumnya 30,4%. Penurunan ini terjadi setelah melaksanakan strategi untuk mendorong produk-produk yang belum terjual akibat penutupan gerai pada kuartal II dan kuartal III. 

"Kami cukup nyaman dengan tingkat inventory yang memadai saat ini memasuki musim liburan di kuartal IV, dengan ketersediaan produk baru untuk mendorong penjualan di seluruh kanal distribusi," jelas Ratih lagi. 

Baca Juga: Saham-saham ini banyak diburu asing di tengah penurunan IHSG, simak penjelasan analis

Di sisi lain, adanya biaya yang berkaitan dengan investasi dan akuisisi bisnis sertasejumlah merek baru di Thailand dan Filipina, mengakibatkan penurunan sementara pada laba di kuartal III. Perusahaan optimis biaya jangka pendek ini akan terbayarkan seiring dengan membaiknya pertumbuhan ekonomi regional di tahun 2021.

Adapun MAPA tetap berkomitmen pada strategi jangka panjang yakni Branded Commerce di kawasan Asia Tenggara dengan pemilik merek. Prinsip strategi ini adalah memaksimalkan berbagai kanal distribusi ritel melalui gerai monobrand baik secara online dan offline. Selain itu, memaksimalkan peluang ritel lainnya yang signifikan, baik athletic specialty, butik sneaker, atau market place.

Asal tahu saja, di kuarrtal III MAPA membuka gerai monobrand baru untuk  Converse, New Balance, dan Skechers, sementara itu juga memperkenalkan Sports Station & Kidz Station secara daring melalui kanal market place.

" Terdapat peralihan besar pada interaksi dengan media sosial dan penjualan eCommerce selama enam bulan terakhir di masa pandemi, serta investasipada bisnis digital yang signifikan di tahun 2019 telah membuahkan hasil yang memuaskan dengan peningkatan penjualan 418% dibandingkan tahun lalu,” imbuh Ratih. 

Baca Juga: Mitra Adiperkasa Tertekan PSBB, Analis Tetap Rekomendasikan Beli Saham MAPI

Adapun pihak MAPA berharap pendapatan akan terus membaik pada kuartal IV seiring dengan dibukanya kembali  gerai-gerai dengan jam operasional yang normal di seluruh Indonesia. MAPA juga berharap pertumbuhan penjualan digital secara signifikan. Sebab, pelanggan mempunyai kebiasaan baru untuk berbelanja online, serta sejumlah peluncuran produk baru menjelang musim liburan. 

Ke depannya, MAPA masih akan mempeluas dan mengembangkan strategi Branded Commerce di kawasan Asia Tenggara. Kemitraan dengan merek baru akan meluas di Filipina, Thailand dan Vietnam pada tahun 2021 seiring dengan usaha MAPA yang memaksimalkan keunikan model usaha dalam memadukan aspirasi pengembangan merek bersamaan dengan pertumbuhan pangsa pasar.

MAPA juga menyampaikan akan memperluas program CRM dan loyalty MAP Club yang sangat sukses di kawasan regional di tahun 2021 untuk lebih dekat dengan para pelanggan terbaiknya. 

Selanjutnya: Tidak akan ada diskon lagi, saham Mitra Adiperkasa (MAPI) dinilai tetap menarik

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×