Reporter: Lydia Tesaloni | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID – JAKARTA. PT Perusahaan Perkebunan London Sumatra Indonesia Tbk (LSIP) mengalami sejumlah tantangan industri yang berpotensi menghambat produksi. Namun, hal ini bisa dimanfaatkan untuk basis peningkatan harga yang bisa mendorong keuangan perseroan.
LSIP mengawali tahun 2025 dengan capaian menarik dengan pendapatan tumbuh 46,63% menjadi Rp 1,28 triliun. Kinerja ini utamanya disokong segmen minyak kelapa sawit sebesar Rp 937,06 miliar.
Namun, Analis Kiwoom Sekuritas Abdul Azis mengatakan, LSIP masih menghadapi sejumlah tantangan struktural di industri. Di antaranya mengenai regulasi penertiban lahan sawit ilegal, masalah tenaga kerja, dan perkebunan yang menua.
Baca Juga: IHSG Berpeluang Koreksi, Cek Rekomendasi Saham dari BNI Sekuritas, Selasa (17/6)
Azis menilai itu bisa menghambat produksi LSIP ke depannya. Namun, menurutnya penurunan produksi juga bisa saja jadi katalis positif bagi perseroan.
“Kami melihat adanya keuntungan karena dengan terbatasnya produksi dan meningkatnya demand akan lebih mendorong dari sisi harganya,” sebut Abdul kepada Kontan, Rabu (18/6).
Untuk diketahui, per Maret 2025 LSIP memiliki total area tertanam seluas 111.360 ha, dengan 85.842 ha di antaranya merupakan lahan matang dan produktif.
Perseroan berencana mendorong keuntungan per hektar lahan dengan mekanisasi serta adopsi varietas benih berdaya hasil tinggi dan perawatan rendah. Langkah ini ditempuh untuk mendorong efisiensi dan memaksimalkan keuntungan dari lahan perkebunan yang sudah ada.
Selain itu, LSIP juga sedang mengkaji potensi monetisasi lahan dengan cara lain, di antaranya dengan menyewakan lahan yang kurang dimanfaatkan untuk pembangkit listrik tenaga surya atau pusat data.
Baca Juga: Cek Rekomendasi Saham ADRO, GOTO, ICBP, MEDC, dan PGAS dari Binaartha Sekuritas
Analis INA Sekuritas Arief Machrus menilai inisiatif ini nantinya hanya membutuhkan investasi modal yang minim, tetapi mampu memberikan keuntungan per hektar yang sangat signifikan. Dus, ini berpotensi menjadi katalis positif bagi kinerja LSIP.
“Dapat meningkatkan nilai pemegang saham jangka panjang,” sebutnya dalam riset 8 Mei 2025.
Secara keseluruhan, Arief memandang positif kinerja LSIP hingga akhir tahun. Dari sudut pandang valuasi, ia bilang harga LSIP terbilang menarik dibandingkan dengan kinerja historis dan tolak ukur sektoral.
Baca Juga: Cek Rekomendasi Saham BBCA, ELSA, KLBF dan UNVR untuk Perdagangan Senin (16/6)
Makanya, Arief merekomendasikan buy dengan target harga Rp 1.450 per saham LSIP. Sejalan, Abdul juga memberikan rekomendasi buy untuk saham LSIP dengan target harga akhir tahun di level Rp 1.430 per saham.
Selanjutnya: 35 Ucapan Hari Ayah Sedunia Bahasa Inggris Penuh Cinta, Happy World Father's Day
Menarik Dibaca: 35 Ucapan Hari Ayah Sedunia Bahasa Inggris Penuh Cinta, Happy World Father's Day
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News