Reporter: Akmalal Hamdhi | Editor: Noverius Laoli
Namun, Rut Yesika berujar, perlu diperhatikan tantangan lain bagi UNVR dalam meningkatkan marginnya karena depresiasi rupiah terhadap dolar AS dan Euro.
Berdasarkan perhitungan Mirae Asset Sekuritas, potensi dampak pelemahan rupiah terhadap laba setelah pajak yakni sekitar -0,6% untuk setiap kenaikan 5% USD/IDR.
“Kami mengantisipasi penyusutan ini akan menyebabkan penurunan estimasi pendapatan UNVR di masa depan, dengan asumsi bahwa manajemen akan meneruskan perubahan ini ke ASP sambil mempertahankan profitabilitas,” ungkap Rut dalam riset 26 Oktober 2023.
Baca Juga: UNVR Raih Laba Rp 1,4 T di Kuartal III, 5 Strategi Prioritas Berhasil Jawab Tantangan
Mirae Asset telah menyesuaikan estimasi pendapatan UNVR masing-masing menjadi Rp 40 triliun dan Rp42 triliun untuk tahun 2023 dan 2024, yang menunjukkan penurunan sekitar 6,1% dan 6,4% dari perkiraan sebelumnya. Kendati demikian, UNVR diyakini masih mampu mempertahankan marginnya di masa depan.
Selain itu, Rut Yesika optimis terhadap perubahan model organisasi Unilever Indonesia di masa depan. Unilever Indonesia mengubah model organisasinya menjadi pasar yang dikelola unit bisnis mulai Januari 2024.
Mirae Asset juga memandang positif adanya perubahan model operasional, seiring adanya pengunduran diri Ira Noviarti selaku Presiden Direktur Unilever Indonesia. Benjie Yap yang saat ini menjabat Chairman Unilever Filipina bakal menggantikan posisi Ira Noviarti.
Baca Juga: Unilever Buktikan Komitmen Green Business pada SAFE 2023
Hingga akhir tahun ini, Rut Yesika memproyeksikan kinerja UNVR bakal datar pada kuartal terakhir karena perusahaan tidak berniat meningkatkan harga jual untuk mendapatkan kembali pangsa pasar. Selain itu, depresiasi Rupiah terhadap USD dan EUR juga menjadi kekhawatiran di masa depan.
Ketiga Analis kompak menyarankan Hold terlebih dahulu untuk saham UNVR. Rut Yesika merekomendasikan Hold dengan target harga sebesar Rp 4,500 per saham, Christine merekomendasikan Hold dengan target harga sebesar Rp 4,100 per saham, sementara Putu merekomendasikan Hold dengan target harga sebesar Rp 3,900 per saham.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News