Reporter: Hikma Dirgantara | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sektor properti dan infrastruktur merupakan salah satu sektor yang paling terdampak akibat pandemi virus corona. Hal ini tercermin dari kinerja PT Wijaya Karya Beton Tbk (WTON).
Analis Mirae Asset Sekuritas Joshua Michael dalam risetnya pada 2 November 2020 menuliskan, kinerja WTON dari segi pendapatan berhasil di atas ekspektasi Mirae Asset Sekuritas.
Hingga kuartal III 2020, WTON membukukan pendapatan Rp 2,9 triliun. Jumlah tersebut telah memenuhi 65% dari proyeksi pendapatan WTON pada tahun ini yang sebesar Rp 4,5 triliun. Tak hanya itu, jumlah tersebut juga lebih tinggi dari rata-rata jumlah pendapatan WTON dalam sembilan bulan di empat tahun terakhir yang sebesar 60%. Walaupun secara year on year (yoy) masih turun 32,4%.
Namun, dari segi kinerja bottom line, Joshua mengungkapkan WTON justru berada di bawah ekspektasi. Pasalnya, dengan total laba bersih pada kuartal III 2020 yang hanya Rp 55 miliar, jumlah tersebut baru memenuhi 49% dari proyeksi Mirae dan 20% dari konsensus. Secara yoy, perolehan tersebut juga telah turun 81,9%.
Baca Juga: Indeks saham BUMN20 bangkit di kuartal IV, simak rekomendasi sahamnya
“Hal ini faktor utamanya disebabkan oleh memburuknya gross margin dari yang diperkirakan. WTON. Sepanjang kuartal III 2020, konsolidasi gross margin WTON sebesar 5,5%, padahal pada periode yang sama tahun lalu sebesar 13,7%. Net margin pun turun dari 6,9% pada 9M19 menjadi 1,9% pada 9M20,” tulis Joshua dalam risetnya.
Lebih lanjut, anjloknya kinerja WTON tidak terlepas dari buruknya produktivitas pabrik akibat pandemi virus corona. Pada keadaan normal, produktivitas pabrik setidaknya berada di kisaran 80%. Sementara pada Juni 2020 hanya sebesar 44% dan sedikit membaik pada Juli menjadi 51%.
Joshua melihat, ada potensi produktivitas pabrik sudah berada di titik terbawahnya pada Juni silam dan akan terus membaik ke depan. Diproyeksikan, pada akhir tahun nanti produktivitas pabrik WTON bisa mencapai 61%.
“Dengan gross margin yang cenderung masih rendah, kami menurunkan proyeksi untuk laba bersih WTON pada tahun ini menjadi Rp 97 miliar dan Rp 250 miliar pada tahun depan. Begitupun dengan pendapatan WTON, kami proyeksikan pada tahun ini hanya sebesar Rp 4,5 triliun dan tahun depan sebesar Rp 5,8 triliun,” tambah Joshua.
Kendati demikian, Joshua masih merekomendasikan buy saham WTON dengan target harga yang lebih rendah dari Rp 400 menjadi Rp 310 per saham. Sementara analis Ciptadana Sekuritas Arief Budiman merekomendasikan buy saham WTON dengan target harga Rp 360 per saham
Selanjutnya: Kinerja emiten konstruksi tertekan, simak rekomendasi sahamnya
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News