Reporter: Ahmad Febrian, Yuliana Hema | Editor: Ahmad Febrian
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk atau Mitratel mencetak pertumbuhan pendapatan dan laba tahun berjalan selama periode Januari–Maret 2025.
Dalam laporan keuangan per 31 Maret 2025, emiten berkode saham MTEL ini meraup pendapatan sebesar Rp 2,26 triliun di tiga bulan pertama 2025. Pendapatan emiten menara telekomunikasi ini meningkat 1,42% secara tahunan atau year on year (yoy) dari Rp 2,23 triliun di periode yang sama tahun 2024.
Anak usaha PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM) ini mencetak laba bersih Rp 526,31 miliar di kuartal I-2025. Naik 1,02% secara tahunan dari Rp 520,98 triliun di kuartal I-2024. Sementara itu, total aset Mitratel tercatat Rp 58,74 triliun per 31 Maret 2025, naik 1,04% dari Rp 58,13 triliun per 31 Desember 2024.
“Realisasi kinerja keuangan MTEL kuartal I-2025 sesuai estimasi. Pencapaian laba bersih setara 23,8% dari perkiraan tahun 2025 dari BRI Danareksa Sekurtas dan konsensus analis,” tulis analis BRI Danareksa Sekuritas Niko Margaronis dan Kafi Anan, Jumat (2/5).
Baca Juga: Mitratel (MTEL) Cetak Laba Rp 526,31 Miliar di Kuartal I-2025
BRI Danareksa Sekuritas juga memberikan pandangan positif terhadap keberhasilan MTEL menekan beban keuangan melalui pemangkasan utang. Di sisi kinerja operasional, perseroan mampu menambah sebanyak 391 tenan baru dengan tenancy ratio stabil 1,52 kali. Hal ini diraih di saat industri operator telekomunikasi tengah gencar melakukan konsolidasi.
Dengan sejumlah perbaikan tersebut, BRI Danareksa Sekuritas mempertahankan rekomendasi beli saham MTEL dengan target harga Rp 800.
Sementara analis Sucor Sekuritas, Paulus Jimmy juga sepakat, pencapaian kinerja keuangan udah sesuai estimasi. “Pencapaian kinerja tersebut sudah sesuai estimasi kami, konsensus analis, dan target manajemen MTEL terkait pertumbuhan low-single-digit tahun 2025,” tulisnya.
Sucor Sekuritas juga memberikan pandangan positif terhadap keberhasilan Mitratel (MTEL) menambah sebanyak 189 menara telekomunikasi baru di kuartal I-2025. Sehingga totalnya menjadi 39.593 unit menara. Menara ini didominasi luar pulau Jawa dengan porsi mencapai 59%.
Paulus memprediksi, Mitratel mempertahankan pertumbuhan pendapatan berkisar 2,3% tahun ini dengan laba bersih stabil. Target kinerja ini mengasumsikan penyerapan belanja modal anorganik sebesar Rp 2 triliun untuk menara telekomunikasi dan bisnis fiber.
Baca Juga: Dapat Tambahan 8.101 Km Dari Akuisisi, Mitratel Miliki Fiber Lebih dari 47.815 Km
“Kami mempertahankan pandangan MTEL sebagai saham investasi defensif, seiring resiliensi bisnis penyewaan menara telekomunikasi dan minimnya dampak perusahan ini terhadap fluktuasi nilai tukar mata uang. Hal ini mendorong kami mempertahankan rekomendasi beli saham MTEL dengan target harga terdekat Rp 620,” tulisnya.
Sebelumnya PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) mempertahankan peringkat idAAA dengan prospek stabil MTEL. Peringkat tersebut untuk Obligasi Berkelanjutan I Tahun 2024. Pefindo juga memberikan peringkat idAAA (sy) untuk Sukuk Ijarah Berkelanjutan I Tahun 2024.
Peringkat idAAA menunjukkan kemampuan MTEL memenuhi kewajiban keuangan jangka panjang terhadap efek utang.
Rating Analyst Pefindo, Martin Pandiangan dan Fella Vina menjelaskan peringkat itu mencerminkan posisi pasar Mitratel yang superior dan visibilitas pendapatan yang kuat.
"Serta profil keuangan yang sangat kuat. Namun peringkat tersebut dibatasi oleh rasio tenancy yang relatif rendah," tulis Martin dan Fella dalam laporannya tertanggal 11 April 2025.
Selanjutnya: Analis MAMI Proyeksikan Penurunan Suku Bunga AS Tidak Terhambat
Menarik Dibaca: Analis MAMI Proyeksikan Penurunan Suku Bunga AS Tidak Terhambat
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News