kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Kinerja Indo Tambangraya tertekan harga batubara, ini rekomendasi saham ITMG


Kamis, 03 September 2020 / 17:55 WIB
Kinerja Indo Tambangraya tertekan harga batubara, ini rekomendasi saham ITMG
ILUSTRASI. Indo Tambangraya (ITMG) membukukan pendapatan sebesar US$ 652,6 juta atau turun 26,9% secara tahunan.


Reporter: Hikma Dirgantara | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Di tengah tekanan pandemi virus corona yang memengaruhi harga berbagai komoditas, PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG) harus mencatatkan kinerja yang kurang mumpuni.

Merujuk laporan keuangan ITMG, emiten yang berfokus pada sektor batubara ini membukukan pendapatan sebesar US$ 652,6 juta atau turun 26,9% secara year on year (yoy). Laba bersih pun tercatat juga turun 58% secara yoy menjadi US$ 29,88 juta pada semester I-2020.

Analis Kresna Sekuritas Robertus Hardy mengatakan ITMG juga mencatatkan penurunan sebesar US$ 45,12 juta pada nilai inventori mereka di pendapatan pada semester I-2020. Padahal, pada semester I-2019 masih berhasil naik US$ 31,27 juta. Dengan pendapatan yang turun, hal itu membuat margin laba kotor ITMG jadi lebih rendah hanya 14,4% pada semester I-2020. Pada periode yang sama sebelumnya, margin laba kotor ITMG berada di 18,2%.

Baca Juga: Harga batubara atraktif, simak saham-saham komoditas pilihan Mirae Asset Sekuritas

Robertus menjelaskan, pemerintah baru-baru ini memutuskan untuk mempercepat penerapan pemangkasan suku bunga pajak pendapatan korporasi yang berlaku sejak Maret 2020 dari rencana semula pada tahun depan. Robertus mengatakan ini akan berdampak pada laba bersih dan margin laba ITMG.

“Untuk memenuhi peraturan tersebut, ITMG kemudian harus melakukan penangguhan beban pajak yang cukup besar. Hal ini membuat pajak yang harus dibayarkan ITMG melebihi US$ 32,77 juta. Jumlah tersebut sama dengan 53,5% dari laba sebelum pajak yang sebesar US$ 61,29 juta,” ujar Robertus kepada Kontan.co.id, Kamis (3/9). 

Lebih lanjut, imbas dari kebijakan tersebut pada akhirnya membuat laba bersih ITMG turun dalam. Selain itu, dengan penerapan standar akuntansi terbaru juga membuat ITMG harus kehilangan US$ 10,28 juta dari penyusutan aset hak pakai untuk biaya penjualan. Hal ini pada akhirnya menekan margin laba operasi menjadi hanya 5,8% dari sebelumnya 10,8%.

Baca Juga: Indo Tambangraya (ITMG) proyeksikan produksi batubara akan naik di kuartal 3

Sementara analis Mirae Asset Sekuritas Andy Wibowo Gunawan dalam risetnya pada 13 Agustus 2020 mengatakan pendapatan ITMG sebesar US$ 653 juta pada semester I-2020 masih relatif sejalan dengan proyeksinya. Namun, dari segi laba bersih, ITMG pada semester I-2020 baru memenuhi 25,8% dari proyeksi Mirae Asset Sekuritas dan 39% dari konsensus.

Andy mengatakan, performa kurang apik ITMG disebabkan oleh kombinasi faktor average selling price (ASP) batubara yang lebih rendah serta volume penjualan ITMG yang juga rendah.

Dia mengatakan, volume penjualan batubara ITMG pada semester I-2020 turun menjadi 11,1 juta ton atau turun 9,8% yoy imbas dari performa operasional yang melemah. "Lebih lanjut, ASP batubara ITMG pada paruh pertama tahun ini hanya sebesar US$ 55,7 per ton atau turun 19% akibat rendahnya harga batubara dunia," tulis Andy dalam riset.

Andy pun merekomendasikan untuk beli saham ITMG dengan target harga Rp 10.150 per saham. Kamis (3/9), harga saham ITMG turun 0,57% ke Rp 8.650 per saham.

Baca Juga: Harga batubara makin tertekan di tengah melemahnya permintaan akibat pandemi Covid-19

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×