kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Kinerja INDF dan ICBP masih punya potensi meningkat, analis rekomendasikan beli


Senin, 30 November 2020 / 19:35 WIB
Kinerja INDF dan ICBP masih punya potensi meningkat, analis rekomendasikan beli
ILUSTRASI. Aneka rasa Indomie terbaru


Reporter: Kenia Intan | Editor: Tendi Mahadi

Rekomendasi itu mempertimbangkan fundamental INDF dan ICBP yang cenderung dalam tren meningkat. Di sisi lain, kedua saham itu juga terdorong harapan pelaku pasar akan pembagian dividen. 

Adapun menurut Nafan, INDF dan ICBP diproyeksikan masih bisa mencatatkan kenaikan penjualan maupun laba ke depan. Faktor yang mendominasi yakni pemulihan kondisi ekonomi, baik tingkat global maupun domestik. 

Dengan kondisi ekonomi yang kembali membaik, permintaan terhadap komoditas akan menguat, tidak terkecuali Crude Palm Oil (CPO). Ini bisa menjadi pengerek bagi pendapatan INDF, mengingat INDF memiliki lini bisnis agribisnis. Di sisi lain, rencana pemerintah Indonesia untuk menerapkan B40 di tahun depan menjadi faktor pendorong lainnya. 

Baca Juga: IHSG merosot, BEI justru catatkan rekor nilai transaksi harian tertinggi

Adapun pemulihan ekonomi juga akan merangsang penguatan daya beli konsumen. Ini dapat memperkuat penjualan ICBP termasuk penjualan produk mie instan baik di dalam negeri maupun luar negeri. Apalagi, pada bulan Agustus yang lalu ICBP telah membeli  saham Pinehill Company Limited (PCL). 

Terkait akuisisi tersebut, Direktur Utama dan Chief Executive Officer ICBP Anthoni Salim mengungkapkan pihaknya tengah dalam proses pengintegrasian.   "Pada saat ini kami juga sedang dalam proses mengintegrasikan kegiatan usaha yang baru saja diakuisisi, ke dalam ICBP," ungkapnya dalam keterangan resminya, Senin (30/11). 

Ia menambahkan, kinerja ICBP yang masih konsisten bertumbuh hingga kuartal III ini menunjukkan ketangguhan dan kemampuan perusahaan beradaptasi secara cepat.

Walau memiliki prospek yang baik, investor tetap perlu mewaspadai faktor-faktor yang dapat menghambat pemulihan ekonomi. Misalnya saja, peluang diterapkan kembali Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) yang ketat ataupun lockdown di berbagai negara. Di sisi lain, faktor cuaca juga berpotensi mempengaruhi pasokan dan harga CPO di pasar. 

Selanjutnya: IHSG merosot 2,96% ke 5.612 pada perdagangan hari ini, asing lepas TLKM, BBCA, HMSP

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×