Reporter: Kenia Intan | Editor: Wahyu T.Rahmawati
Oleh karena itu, Hendri melihat momentum penurunan harga pada saham-saham pelat merah itu sebagai peluang yang dapat dimanfaatkan oleh investor. Apalagi, beberapa emiten menunjukkan performa keuangan yang impresif di semester pertama 2021. "Saham konstruksi mulai dapat dicermati menunggu momentum rebound teknikal setelah terjadi koreksi cukup signifikan di tahun ini," kata dia.
Adapun dalam IDX-MES BUMN 17, hanya empat saham BUMN yang mengalami penguatan sejak awal tahun, yakni PT Aneka Tambang Tbk (ANTM), PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS), PT Indonesia Terminal Kendaraan Tbk (IPCC), dan PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (TLKM).
Di antara keempat saham itu, Hendri mencermati BRIS membukukan kinerja yang cenderung stabil, baik sebelum atau sesudah aksi korporasi. DPK dan pembiayaan tumbuh, serta kualitas aset yang terjaga.
BRIS juga telah mengembangkan platform digitalnya bernama BSI Mobile. Pengembangan ini menawarkan fitur seperti pembukaan akun, gadai emas, transaksi, investasi, dan lain-lain. Tercatat volume transaksinya juga meningkat 83,6% yoy.
Baca Juga: IHSG diprediksi melanjutkan pelemahan pada Senin (9/8)
Hal ini akan berdampak positif bagi BRIS, mengingat kondisi saat ini membutuhkan banyak perkembangan ke arah digital. Oleh karena itu, sering kondisi ekonomi yang mulai meningkat ke depan, kinerja BRIS diperkirakan akan tetap terjaga.
"BRIS dapat dibeli untuk jangka menengah hingga panjang dengan target harga Rp 2.850 hingga Rp 3.250 per saham," imbuhnya. Akan tetapi, investor bisa stop loss apabila pergerakannya tidak mampu bertahan di atas level Rp 2.400 per saham.
Baca Juga: Likuiditas pasar obligasi berlimpah, reksadana pendapatan tetap ikut ketiban untung
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News