kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.788   7,00   0,04%
  • IDX 7.471   -8,29   -0,11%
  • KOMPAS100 1.155   0,80   0,07%
  • LQ45 915   1,71   0,19%
  • ISSI 226   -0,58   -0,26%
  • IDX30 472   1,50   0,32%
  • IDXHIDIV20 570   2,43   0,43%
  • IDX80 132   0,27   0,20%
  • IDXV30 140   1,10   0,79%
  • IDXQ30 158   0,52   0,33%

Kinerja indeks properti paling buruk, harga saham sudah cerminkan dorongan insentif


Rabu, 16 Juni 2021 / 18:57 WIB
Kinerja indeks properti paling buruk, harga saham sudah cerminkan dorongan insentif
ILUSTRASI. Indeks sektor properti turun 15,33% sejak awal tahun.


Reporter: Benedicta Prima | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA.  Di tengah penguatan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) 1,66% sejak awal tahun hingga Rabu (16/6) atau secara year-to-date (ytd), indeks properti bergerak paling rendah yakni turun 15,33% ytd. 

Analis NH Korindo Sekuritas Ajeng Kartika Hapsari menyebut, harga saham properti saat ini sudah mencerminkan kondisi atas sentimen positif dari insentif pemerintah seperti pelonggaran loan-to-value (LTV) dan subsidi pajak atas pembelian properti. "Sehingga kenaikan saat ini masih terbatas," kata Ajeng kepada Kontan.co.is, Rabu (16/6). 

Namun dari sisi kinerja, di sepanjang 2021 ini sektor properti diprediksi akan pulih bila dibandingkan tahun lalu. Pemulihan kinerja ini masih akan didukung oleh insentif yang dikucurkan pemerintah serta promo yang dimiliki masing-masing emiten. 

"Secara valuasi pun, dengan estimasi kinerja keuangan yang akan membaik tahun ini hingga tahun depan. Saham properti untuk jangka panjang masih berpotensi menguat," jelas dia. 

Baca Juga: Industri properti harap insentif PPN ditanggung pemerintah bisa diperpanjang

Ajeng masih merekomendasikan beli saham BSDE dengan target harga Rp 1.450 per saham dan CTRA dengan target harga Rp 1.320 per saham. Ajeng melihat insentif pada sektor properti juga didukung oleh tren penurunan suku bunga sehingga dapat meningkatkan penjualan di tahun ini.

Secara fundamental, saham CTRA juga masih memiliki neraca yang kuat dengan net gearing di level 1,29 kali. Pun dengan saham BSDE dengan net gearing 0,12 kali. Sedangkan indeks properti memiliki net gearing 2,24 kali. 

Baca Juga: Harga relatif murah, investasi properti di Indonesia masih bergairah

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×