kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Kinerja indeks Pefindo25 melampaui IHSG, begini rekomendasi analis


Selasa, 16 Juli 2019 / 18:06 WIB
Kinerja indeks Pefindo25 melampaui IHSG, begini rekomendasi analis


Reporter: Aloysius Brama | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sejak awal tahun sejumlah saham-saham berkapitalisasi pasar kecil dan menengah bisa memberikan return positif. Hal itu paling tidak terpantau dari kinerja indeks Pefindo25 yang mendaki tahun ini. Sebagai informasi, indeks ini merupakan tempat berkumpulnya saham emiten yang asetnya tidak melebihi Rp 10 triliun serta memiliki return on asset (ROA) dan return on investment (ROI) yang baik.

Sejak awal tahun hingga Selasa (16/7), indeks Pefindo25 sudah naik 4,99%. Angka itu bahkan lebih tinggi dari pertumbuhan IHSG di periode sama yang hanya 3,35%.

Analis Binaartha Sekuritas Nafan Aji mengatakan, perubahan kualifikasi aset emiten yang bisa masuk Pefindo25 pada awal tahun turut mendorong kenaikan indeks ini.

Sebagai informasi, pada awal tahun ini Pefindo mengubah ketentuan total aset perusahaan yang bisa masuk konstituen indeks Pefindo25  dari Rp 5 triliun menjadi Rp 10 triliun. “Perubahan ini membuat para fund manager juga melirik saham-saham dari indeks ini. Maka wajar bila akhirnya mengalami pertumbuhan karena transaksinya juga tinggi,” kata Nafan, Selasa (16/7).

Analis Jasautama Capital Chris Apriliony mengatakan, saham-saham second liner pada umumnya memberikan return yang lebih tinggi. “Saham lapis kedua memiliki tingkat kestabilan yang lebih rendah. Ibarat peringkat investasi, semakin kecil peringkatnya maka akan membutuhkan return yang semakin besar,” kata Chris kepada Kontan.co.id, Selasa (16/7).

Kenaikan indeks Pefindo25 juga tak dapat dilepaskan dari pertumbuhan harga saham beberapa emiten penghuni indeks tersebut. Berdasarkan data Bloomberg, setidaknya ada lima saham dalam indeks Pefindo25 yang tumbuh signifikan.

Yakni, saham PT Adi Sarana Armada Tbk (ASSA) yang pertumbuhan harganya mencapai 137,64% secara year to date (ytd). Setelahnya ada saham PT KMI Wire and Cable Tbk (KBLI) yang harganya melambung 105,30%. Saham PT Wijaya Karya Beton Tbk (WTON) menyusul pada urutan ketiga dengan pertumbuhan harga mencapai 64,89% secara ytd.

Pergerakan harga saham pada indeks tersebut juga cukup volatil. “Sehingga saham-saham lapis dua ini ketika naik atau turun cenderung memiliki kisaran yang lebih dibanding dengan yang lain,” kata Chris.

Meski menawarkan return dalam jumlah yang lumayan, kedua analis tersebut sepakat bahwa tak semua saham itu menarik untuk dikoleksi. Chris mengatakan, investor perlu mencermati tren pergerakan harga sahamnya. “Selain memang sedang naik atau tidak, juga harus ditilik fundamental perusahaannya,” tambahnya.

Sedangkan Nafan lebih menganjurkan para investor agar mencermati valuasinya. Menurutnya tak semua saham indeks Pefindo25 memiliki valuasi yang menarik.

Pada indeks tersebut. Nafan menjagokan beberapa saham seperti PT Wijaya Karya Gedung Tbk (WEGE), PT Malindo Feedmill Tbk (MAIN), PT Elnusa Tbk (ELSA), PT Surya Citra Media Tbk (SCMA) dan PT Wijaya Karya Beton Tbk (WTON). “Saham-saham tersebut memiliki price earning ratio di bawah rata-rata industri masing-masing perusahaan,” kata Nafan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Mastering Financial Analysis Training for First-Time Sales Supervisor/Manager 1-day Program

[X]
×