Reporter: Benedicta Prima | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kinerja Grup Astra di kuartal I-2020 dapat dibilang kurang moncer. Pasalnya, hanya PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI) yang menunjukkan pertumbuhan pendapatan maupun laba bersih secara tahunan (yoy) di periode tersebut.
Hal ini terlihat dari laporan keuangan PT Astra International Tbk (ASII) sebagai induk usaha. Di kuartal I-2020 pendapatan ASII turun 9,4% dari Rp 59,61 triliun menjadi Rp 54 triliun. Laba bersih ASII turun 7,77% dari Rp 5,21 triliun menjadi Rp 4,81 triliun.
Pendapatan AALI di kuartal I-2020 tercatat sebesar Rp 4,79 triliun atau tumbuh 13,31% yoy dari Rp 4,23 triliun di kuartal I-2019. Ini mendorong laba bersih hingga melesat 891,9% yoy dari Rp 37,42 miliar menjadi Rp 371,06 miliar. Peningkatan pendapatan utamanya ditopang dari penjualan minyak sawit mentah dan turunannya yang sebesar Rp 4,44 triliun, naik dari penjualan di kuartal I-2019 yang sebesar Rp 3,81 triliun.
Baca Juga: Astra (ASII) mengantongi Rp 16,83 triliun dari penjualan saham Bank Permata (BNLI)
Sementara itu pendapatan PT United Tractors Tbk (UNTR) turun 19,04% yoy dari Rp 22,62 triliun menjadi Rp 18,31 triliun. Tekanan tersebut disebabkan oleh turunnya pendapatan pada segmen usaha mesin konstruksi yakni penjualan alat berat Komatsu yang turun 47,02% menjadi RP 5,88 triliun. Penjualan suku cadang dan jasa pemeliharaan alat juga turun 21% menjadi Rp 1,7 triliun.
Kondisi UNTR diperparah dengan adanya kerugian nilai tukar yang naik dari Rp 107,77 miliar menjadi Rp 557,75 miliar. Dus, laba bersih UNTR merosot 40,28% menjadi Rp 1,82 triliun.
Pendapatan PT Acset Indonusa Tbk (ACST) juga tercatat merosot 40,79% dari Rp 806,67 miliar menjadi Rp 477,61 miliar. Sehingga kerugian ACST juga ikut memburuk dari Rp 90,7 miliar menjadi rugi Rp 124,44 miliar.
Kemudian pendapatan PT Astra Otoparts Tbk (AUTO) turun 2,56% yoy menjadi Rp 3,84 triliun, diikuti pula dengan turunnya laba bersih sebesar 28,01% menjadi Rp 114,73 miliar. Pendapatan PT Astra Graphia Tbk (ASGR) juga tercatat turun 2,8% menjadi Rp 709,86 miliar, sedangkan laba bersih turun 90,9% dari Rp 25,61 miliar menjadi Rp 2,33 miliar.
Meski kinerjanya turun, saham ASII dalam satu bulan terakhir justru cenderung menghijau. Pada penutupan perdagangan Rabu (20/5) saham ASII ditutup di Rp 3.970 atau naik 6,72% dalam satu bulan. Saham AALI juga cenderung menghijau dalam satu bulan, namun bila melihat RTI harga AALI ditutup stagnan Rp 6.550. Adapun price earning ratio (PER) ASII tercatat sebesar 8,36 kali sedangkan AALI 8,5 kali.
Baca Juga: Dikabarkan bakal crossing saham besok, ini kata analis soal saham BNLI dan ASII
Sementara itu, saham UNTR dalam satu bulan terakhir melemah 15,61% ditutup di level Rp 14.600 dengan PER 7,47 kali. Saham ACST juga melemah 10,95% dalam sebulan menjadi Rp 244 dengan PER -0,34 kali. Kemudian ASGR dan AUTO masing-masing turun 14,2% ke Rp 695 dan 9,09% ke Rp 750 dalam sebulan. Adapun PER ASGR sebesar 99,29 kali dan PER AUTO sebesar 7,89 kali.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News