kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Kinerja grup Astra tertekan di kuartal I-2020, saham ASII dan AALI jadi jawara


Senin, 25 Mei 2020 / 10:35 WIB
Kinerja grup Astra tertekan di kuartal I-2020, saham ASII dan AALI jadi jawara
ILUSTRASI. Logo PT Astra International Tbk ASII di puncak gedung?Menara Astra, Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta.


Reporter: Benedicta Prima | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kinerja Grup Astra di kuartal I-2020 dapat dibilang kurang moncer. Pasalnya, hanya PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI) yang menunjukkan pertumbuhan pendapatan maupun laba bersih secara tahunan (yoy) di periode tersebut.

Hal ini terlihat dari laporan keuangan PT Astra International Tbk (ASII) sebagai induk usaha. Di kuartal I-2020 pendapatan ASII turun 9,4% dari Rp 59,61 triliun menjadi Rp 54 triliun. Laba bersih ASII turun 7,77% dari Rp 5,21 triliun menjadi Rp 4,81 triliun. 

Pendapatan AALI di kuartal I-2020 tercatat sebesar Rp 4,79 triliun atau tumbuh 13,31% yoy dari Rp 4,23 triliun di kuartal I-2019. Ini mendorong laba bersih hingga melesat 891,9% yoy dari Rp 37,42 miliar menjadi Rp 371,06 miliar. Peningkatan pendapatan utamanya ditopang dari penjualan minyak sawit mentah dan turunannya yang sebesar Rp 4,44 triliun, naik dari penjualan di kuartal I-2019 yang sebesar Rp 3,81 triliun. 

Baca Juga: Astra (ASII) mengantongi Rp 16,83 triliun dari penjualan saham Bank Permata (BNLI)

Sementara itu pendapatan PT United Tractors Tbk (UNTR) turun 19,04% yoy dari Rp 22,62 triliun menjadi Rp 18,31 triliun. Tekanan tersebut disebabkan oleh turunnya pendapatan pada segmen usaha mesin konstruksi yakni penjualan alat berat Komatsu yang turun 47,02% menjadi RP 5,88 triliun. Penjualan suku cadang dan jasa pemeliharaan alat juga turun 21% menjadi Rp 1,7 triliun. 

Kondisi UNTR diperparah dengan adanya kerugian nilai tukar yang naik dari Rp 107,77 miliar menjadi Rp 557,75 miliar. Dus, laba bersih UNTR merosot 40,28% menjadi Rp 1,82 triliun. 

Pendapatan PT Acset Indonusa Tbk (ACST) juga tercatat merosot 40,79% dari Rp 806,67 miliar menjadi Rp 477,61 miliar. Sehingga kerugian ACST juga ikut memburuk dari Rp 90,7 miliar menjadi rugi Rp 124,44 miliar. 



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×