Reporter: Krisantus de Rosari Binsasi | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Fast Food Indonesia Tbk (FAST) mencetak kinerja moncer pada enam bulan pertama tahun ini. FAST membukukan kenaikan pendapatan sebesar 14% menjadi Rp 2,96 triliun pada Juni 2018 dari Rp 2,60 triliun pada periode yang sama di tahun 2017.
Laba bersih FAST meningkat 35% menjadi Rp 102,17 miliar pada enam bulan pertama tahun ini dari Rp 75,75 miliar pada periode enam bulan pertama di tahun lalu.
Namun, dari sisi saham masih terkendala dengan likuiditas. Pada akhir perdagangan pekan ini (7/9), harga saham FAST masih stagnant di level Rp 1.545 per saham
Analis Trimegah Sekuritas Rovandi turut mengungkapkan hal yang sama.
"Mengenai prospek kinerja dilihat dari laporan keuangan dan prospeknya secara sektoral tampaknya tidak masalah. Prospeknya secara fundamental fine, hanya harga sahamnya saja yg kurang menarik," kata Rovandi, analis Trimegah Sekuritas, Jumat (7/9).
Rovandi melanjutkan bahwa saham FAST kurang likuid. "Walaupun, floating atau saham milik publiknya tercatat 20%, tapi diperkirakan dengan volume yang tipis per harinya kemungkinan yg beredar lebih kecil dari itu," tambahnya.
Ia juga menambahkan bahwa dengan pergerakan yang cenderung flat selama 2 tahun terakhir ini, nampaknya saham FAST kurang menarik bagi investor.
"Saham FAST tidak menarik untuk dikoleksi, apalagi jika dibandingkan dengan saham-saham yang lain yang lebih atraktif dan saat ini sedang murah. Saya sarankan sebaiknya wait and see saham ini," imbuhnya.
Analis Panin Sekuritas William Hartanto mengatakan bahwa kinerja FAST masih akan bertumbuh. "Industri mereka pun tidak terganggu dengan pelemahan rupiah. Jadi diharapkan ada perbaikan kinerja hingga akhir tahun," kata dia.
William lalu menambahkan bahwa FAST bisa meningkatkan kinerjanya lewat efisiensi biaya. "Tapi, mereka tidak boleh menaikkan harga produk sebab akan menurunkan daya beli dan berefek pada penurunan kinerja," kata dia.
Dari sisi saham, ia menyarankan agar saham FAST lebih cocok dikoleksi untuk jangka panjang. "Harga saat ini, boleh masuk dan target terdekatnya di level Rp 1.700 per saham. Tapi kalau untuk trading kurang cocok karena sahamnya kurang likuid," tambahnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News