Reporter: Krisantus de Rosari Binsasi | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pelemahan rupiah terhadap dollar Amerika Serikat (AS) memberikan dampak yang cukup signifikan bagi sejumlah emiten yang melakukan impor bahan baku dari luar negeri. Perusahaan pengelola makanan siap saji, PT Fast Food Indonesia Tbk (FAST) termasuk salah satunya.
Direktur FAST Justinus Dalimin Juwono mengatakan, bahwa pelemahan rupiah tentu berdampak bagi FAST karena sebagian bahan pasokan lokal juga mengandung bahan-bahan impor.
"Tapi persentase impor kami kecil sekali, cuma 10% sedangkan untuk penggunaan bahan lokal masih cukup dominan yaitu 90% sehingga dampak pelemahan rupiah tidak terlalu mempengaruhi kinerja kami," jelasnya kepada kontan.co.id, Jumat (7/9).
Justinus juga menambahkan bahwa untuk meningkatkan kinerja, FAST sudah melakukan penyesuaian harga sekitar 3% untuk menutup peningkatan harga bahan baku. Selain itu, perusahaan juga melakukan efisiensi biaya untuk mendapatkan kinerja yang baik.
"Kami memang telah menaikan harga kurang lebih 3% tetapi itu tidak semua item. Hanya beberapa item saja yang bahan bakunya ayam karena kenaikan harga ayam. Dan diusahakan hingga akhir tahun tidak ada lagi kenaikan harga," ujarnya.
Untuk akhir tahun ini, Justinus mengharapkan pendapatan FAST naik 12% dari tahun lalu.
Sekadar info, FAST membukukan kenaikan pendapatan sebesar 14% menjadi Rp 2,96 triliun pada Juni 2018 dari Rp 2,60 triliun pada periode yang sama di tahun 2017.
Dari sisi laba bersih, FAST mengalami peningkatan sebesar 35% menjadi Rp 102,17 miliar pada enam bulan pertama tahun ini dari Rp 75,75 miliar pada periode enam bulan pertama di tahun lalu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News