kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.909   21,00   0,13%
  • IDX 7.193   52,26   0,73%
  • KOMPAS100 1.105   10,19   0,93%
  • LQ45 877   10,63   1,23%
  • ISSI 221   0,76   0,35%
  • IDX30 448   5,44   1,23%
  • IDXHIDIV20 539   4,64   0,87%
  • IDX80 127   1,28   1,02%
  • IDXV30 134   0,28   0,21%
  • IDXQ30 149   1,42   0,96%

Kinerja Emiten Sektor Kesehatan Diproyeksi Bakal Solid, Cek Rekomendasi Sahamnya


Minggu, 27 Oktober 2024 / 21:56 WIB
Kinerja Emiten Sektor Kesehatan Diproyeksi Bakal Solid, Cek Rekomendasi Sahamnya
ILUSTRASI. Siloam Hospital Kebon Jeruk akan melaksanakan implantasi pertama Percept PC di Indonesia


Reporter: Nova Betriani Sinambela | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Emiten di sektor kesehatan diperkirakan mengalami pertumbuhan laba bersih yang solid pada kuartal III-2024, didukung oleh stabilitas intensitas pasien dan strategi optimalisasi biaya.

Analis BRI Danareksa Ismail Fakhri dan Wilastita Muthia mencermati pada kuartal III-2024, intensitas pasien rumah sakit menunjukkan kestabilan sebab lebih sedikitnya hari libur pada periode tersebut, antara lain 63 hari kerja. Sedangkan pada semester I 2024 sebanyak 55 hari kerja. 

"Kemudian dikombinasikan dengan strategi optimalisasi biaya yang berkelanjutan akan menghasilkan margin EBITDA yang stabil dengan proyeksi rata-rata 26% serta pertumbuhan laba yang solid pada kuartal III-2024," tulis mereka dikutip pada Minggu (27/10).

Baca Juga: Ada Pengendali Baru, Cermati Rekomendasi Saham Siloam (SILO)

Selain itu, periode kuartal III tidak ada tanda-tanda kenaikan dalam kasus tertentu. 

BRI Danareksa melakukan pemantauan terhadap metrik polusi udara dan menemukan bahwa tidak ada perubahan pada situasi terkini di Jabodetabek. Pun, tidak ada tanda-tanda peningkatan kasus tertentu di rumah sakit selama periode tersebut

Di bandingkan pada tahun 2023, situasi polusi udara yang memburuk, dan peningkatan suhu global secara keseluruhan akibat fenomena El Nino, sehingga mengakibatkan terjadi peningkatan kasus pernapasan.

Dengan faktor ini, BRI Danareks menilai pendapatan masing-masing emiten bakal sesuai target perusahaan.  

BRI Danareksa menproyeksi pendapatan  PT Medikaloka Hermina Tbk (HEAL) dan PT Siloam International Hospitals Tbk (SILO) akan tetap sesuai rencana. Untuk HEAL, di September 2024 estimasi pendapatannya akan mencapai Rp 4,9 triliun atau tumbuh 16,3%. Kemudian laba bersihnya diestimasikan sebesar Rp 507 miliar. 

Baca Juga: Aturan Baru JKN Jadi Sentimen Positif, Cek Rekomendasi Saham HEAL, MIKA dan SILO

Untuk akhir tahun pendapatan HEAL diproyeksi memperoleh Rp 6,6 - Rp 6,7 triliun dengan Margin EBITDA sekitar 28,7%.

Untuk SILO, pendapatan diproyeksi akan bertumbuh 10%-15% dengan margin EBITDA yang disesuaikan sebesar 29-30% terhadap pendapatan bersihnya. 

Sementara PT Mitra Keluarga Karyasehat Tbk (MIKA) diproyeksi bakal ada potensi penurunan dalam volume kuartal ketiga karena basis yang lebih tinggi.

Namun pencapaian pendapatan akan tetap sejalan dengan proyeksi perusahaan, yakni tumbuh 15% didorong oleh intensitas yang lebih baik dalam campuran pasien swasta. Kemudian pada akhir tahun, pendapatan MIKA diproyeksi mencapai Rp 4,98 triliun dan laba bersih Rp 1,2 triliun.

 

Analis Kiwoom Sekuritas Indonesia Abdul Azis Setyo Wibowo memproyeksikan bahwa kinerja emiten rumah sakit berpotensi tumbuh dengan kuat seiring strategi optimalisasi biaya dan ekspansi jaringan melalui pembangunan rumah sakit baru. 

Strategi ini dapat meningkatkan efisiensi operasional dan memperluas akses layanan, sehingga membantu mendongkrak pendapatan perusahaan. 

Baca Juga: Cek Rekomendasi Saham Emiten yang Bakal Diuntungkan Program Pemerintahan Baru

Namun, pertumbuhan tersebut juga dihadapkan pada sejumlah tantangan.

"Perubahan kebijakan yang bisa meningkatkan beban biaya perusahaan atau fluktuasi nilai tukar yang mempengaruhi biaya impor alat dan bahan medis dapat menjadi faktor penghambat," katanya kepada KONTAN, Jumat (25/10). 

Kondisi ini menuntut emiten rumah sakit untuk menyesuaikan strategi guna menjaga stabilitas kinerja dan profitabilitas dalam jangka panjang.

Senior Market Analyst Mirae Asset Sekuritas Nafan Aji Gusta mengatakan, saham-saham berbasis kesehatan telah mengalami kenaikan harga saham.

Peningkatan tersebut didorong ekspektasi terhadap program Prabowo yang pro kesehatan, yakni akses yang lebih luas agar masyarakat dapat menikmati kesehatan secara gratis. 

Dengan demikian, investor bisa melihat peluang bagi emiten kesehatan untuk mendapatkan lebih banyak pasien dan pendapatan, sehingga turut mendorong optimisme pasar terhadap prospek saham-saham di sektor ini.

"Jadi nantinya bisa menciptakan demand pada emiten healthcare karena adanya stimulus tersebut dari pemerintah," katanya kepada KONTAN. 

Baca Juga: Kinerja Emiten Sektor Kesehatan Membaik, Simak Rekomendasi Sahamnya

Adapun BRI Danareksa merekomendasikan overweight pada pertumbuhan sektor kesehatan ini, didukung oleh karakteristik permintaan yang tidak elastis karena pasokan fasilitas Indonesia secara keseluruhan kurang terpenetrasi. 

Untuk pilihan utamanya, BRI Danareksa tetap memilih HEAL dengan rekomendasi buy dan target harga Rp2.000 per saham.

Ismail yakin bahwa pertumbuhan yang konsisten dan ekspansi margin di tengah melayani pasien JKN dengan margin yang lebih rendah akan tetap utuh.

Sementara itu, PT Mitra Keluarga Karyasehat Tbk (MIKA) dan SILO yang kuat dan fokus berkelanjutan, manajemen biaya, dan perawatan yang kompleks akan mendorong margin yang lebih baik selama 2-3 tahun ke depan.

Di sisi lain, Azis juga memilih HEAL sebagai pilihan utamanya. Ia merekomendasikan buy on weakness saham HEAL dengan target harga Rp 1.595 sampai Rp 1.610 per saham. 

Nafan juga memilih HEAL sebagai pilihan utamanya dengan rekomendasi ADD dan target harga Rp 1.800 per saham. Nafan merekomendasikan buy untuk SILO dengan target harga Rp 3.220 per saham.  

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×