kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.508.000   10.000   0,67%
  • USD/IDR 15.930   -61,00   -0,38%
  • IDX 7.141   -39,42   -0,55%
  • KOMPAS100 1.095   -7,91   -0,72%
  • LQ45 866   -8,90   -1,02%
  • ISSI 220   0,44   0,20%
  • IDX30 443   -4,74   -1,06%
  • IDXHIDIV20 534   -3,94   -0,73%
  • IDX80 126   -0,93   -0,74%
  • IDXV30 134   -0,98   -0,72%
  • IDXQ30 148   -1,09   -0,73%

Kinerja Emiten Konsumer Diproyeksi Melambat, Ini Saham Pilihan Analis


Senin, 31 Juli 2023 / 05:05 WIB
Kinerja Emiten Konsumer Diproyeksi Melambat, Ini Saham Pilihan Analis


Reporter: Aris Nurjani | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Kinerja emiten sektor konsumer diprediksi akan mengalami perlambatan pada semester I-2023. Kendati saat ini, kinerja emiten konsumer masih positif  tertopang  pulihnya daya beli masyarakat. 

Head of Retail Research Analyst BNI Sekuritas, Fanny Suherman, memperkirakan kinerja emiten konsumer pada semester I-2023 akan melambat karena adanya perubahan kebiasaan konsumen dalam berbelanja. 

Menurut Fanny, pada masa pasca pandemi, masyarakat mulai kembali aktif bepergian sehingga terjadi penurunan pada pengeluaran di sektor Fast Moving Consumer Goods (FMCG).

Berdasarkan data Nielsen, market FMCG menurun sebesar 4,4% di April 2023 dibandingkan dengan 3 bulan sebelumnya. 

Baca Juga: Intip Saham-Saham Berprospek Menarik dan Bisa Investasi Jangka Panjang

Pihaknya melihat bahwa penjualan PT Mayora Indah Tbk (MYOR) dan PT Kalbe Farma Tbk (KLBF) pada  kuartal II-2023 berpotensi di bawah ekspektasi. Sementara itu,  untuk  PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP) dan PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF) berpotensi resultnya sesuai dengan ekspektasi.

"Dan akan diuntungkan dari kenaikan harga jual yang akan menopang kinerja mereka di kuartal II-2023," jelasnya kepada Kontan, Minggu (30/7).

Sementara, Fanny mengatakan untuk hasil kinerja PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk (SIDO) di kuartal II-2023 di bawah ekspektasi. Adapun laba bersih pada semester I-2023 tumbuh 1% secara tahunan atau hanya 36% dari proyeksi BNI Sekuritas. 

Menurut Fanny hal tersebut jauh di bawah rata-rata dalam 5 tahun terakhir yaitu sebesar 44%. Hal ini dapat terjadi karena penjualan di bawah estimasi sebagai efek dari penurunan daya beli masyarakat. 

Baca Juga: Tepis Hoaks, Bank Central Asia (BBCA) Beri Tips Amankan Dana Nasabah

Sedangkan, untuk hasil kinerja PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) di kuartal II-2023 juga di bawah prediksi, dimana laba bersih turun 4% secara tahunan dan di semester I-2023 laba bersih turun 19,55% secara tahunan.



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×