kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.547.000   -20.000   -1,28%
  • USD/IDR 15.720   -20,00   -0,13%
  • IDX 7.533   -40,83   -0,54%
  • KOMPAS100 1.163   -7,22   -0,62%
  • LQ45 916   -5,20   -0,56%
  • ISSI 230   -1,26   -0,54%
  • IDX30 471   -2,73   -0,58%
  • IDXHIDIV20 565   -2,71   -0,48%
  • IDX80 132   -0,78   -0,59%
  • IDXV30 140   -0,82   -0,58%
  • IDXQ30 157   -0,85   -0,54%

Kinerja Emiten Grup Astra Diproyeksi Merekah pada 2024, Cek Rekomendasi Sahamnya


Senin, 29 April 2024 / 20:36 WIB
Kinerja Emiten Grup Astra Diproyeksi Merekah pada 2024, Cek Rekomendasi Sahamnya
ILUSTRASI. Logo PT Astra International Tbk ASII di puncak gedung?Menara Astra, Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta.


Reporter: Shifa Nur Fadila | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Prospek kinerja emiten-emiten Grup Astra diprediksi masih akan positif pada tahun 2024 ini kendati sektor otomotif lesu pada triwulan pertama 2024. 

PT Astra Otoparts Tbk (AUTO) mencatatkan laba bersih konsolidasi sebesar Rp 475,0 miliar pada kuartal pertama 2024. Angka ini tumbuh 9,7% dari laba bersih konsolidasi kuartal pertama 2023 sebesar Rp 432,9 miliar.

Division Head of Corporate Secretary, Legal and Communication, Astra Otoparts, Alberto Siahaan mengungkapkan kenaikan laba bersih tersebut sejalan dengan meningkatnya kinerja ekspor perseroan di tengah melemahnya permintaan domestik. 

Di sisi lain, Alberto juga mencatat sepanjang kuartal I 2024, segmen usaha manufaktur membukukan penurunan pendapatan bersih sebesar 16,7% menjadi Rp2,4 triliun. 

Baca Juga: Ada Grup Astra Hingga HM Sampoerna, Cermati Rekomendasi Saham Pembagi Dividen Berikut

"Pendapatan tersebut menurun jika dibandingkan kuartal pertama 2023 sebesar Rp2,9 triliun," jelasnya pada Kontan, Senin (29/4).

Alberto juga mencatat pertumbuhan aset sebesar 3,3% menjadi Rp 20,3 triliun pada akhir Maret 2024 jika dibandingkan Rp 19,6 triliun pada akhir Desember 2023. 

Sejalan dengan tumbuhnya aset di Kuattal I 2024 ini jumlah liabilitas juga tercatat mengalami kenaikan sebesar 2,7% menjadi Rp 5,2 triliun pada akhir Maret 2024, dari sebelumnya Rp5,1 triliun pada akhir Desember 2023.

Guna mendongkrak kinerja AUTO di 2024, Alberto mengungkapkan pada segmen usaha manufaktur, AUTO menjalin kerjasama dengan mitra bisnis ternama dunia untuk memproduksi berbagai macam produk suku cadang.

Selain itu ia juga mengatakan AUTO telah melakukan diversifikasi ke industri nonotomotif seperti alat kesehatan, pertambangan, dan kereta api.

Baca Juga: Menilik Rekomendasi Saham Emiten yang Siap Bagi Dividen, Ada UNTR dan HMSP

"Selain diversifikasi, kami telah memproduksi komponen kendaraan listrik untuk roda dua dan roda empat, serta memproduksi mesin pengisian daya Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (KBLBB) dengan merek Altro," ujarnya. 

Selanjutnya pada segmen usaha perdagangan Alberto mengatakan  AUTO didukung jaringan distribusi domestik, ekspor, dan jaringan perdagangan ritel modern. Selain itu ia mnagtakan AUTO juga mempunyai platform perdagangan digital yang menjual produk otomotif dan nonotomotif, dan yang terbaru jaringan pengisian daya KBLBB Astra Otopower. 

"Sepanjang kuartal pertama 2024, segmen usaha perdagangan Perseroan mengalami kenaikan pendapatan bersih sebesar 5,3% menjadi Rp2,2 triliun, dibandingkan kuartal pertama 2023 sebesar Rp 2,1 triliun," ucapnya. 

Alberto menambahkan AUTO masih akan berfokus pada segmen usaha manufaktur dan perdagangan yang menjadi core business Perseroan, dengan terus melakukan inovasi serta mengembangkan produk-produk baru baik dalam industri otomotif maupun non otomotif, termasuk elektrifikasi. 

Analis Kiwoom Sekuritas Indonesia, Miftahul Khaer mengatakan kinerja AUTO di Kiartal I-2024 ini masih sesuai perkiraan. Menurutnya AUTO masih mencatatkan kinerja positif sarena secara keseluruhan pada kuartal I 2024. 

“Masih menunjukkan hasil yang positif dengan pertumbuhan laba bersih sebesar 9.72%,” jelas Miftahul pada Kontan, Senin (29/4). 

Sementara Miftahul mengungkapkan untuk  PT Astra International Tbk (ASII) ia memperkirakan memiliki potensi menurun dikarenakan penurunan penjualan mobil selama periode Januari-Maret 2024 kemarin

Miftahul mencatat per Maret 2024, total penjualan mobil Astra mencapai 119.662 unit atau turun 20,22% secara tahunan atau Year on Year (YoY). Padahal per kuartal I-2023, penjualan mobil Astra mencapai 150.006 unit.

Baca Juga: Lebih dari 50 Emiten Gelar RUPST di April 2024, Ini Dia yang Rajin Bagi Dividen

Miftahul menjelaskan hingga saat ini ada benerapa sentimen yang dapat mempengaruhi kinerja AUTO dan ASII yaitu ketidakpastian perekonomian global, pelemahan rupiah, kenaikan suku bunga, inflasi serta sentimen dari AS yang mempengaruhi rupiah dan suku bunga di Indonesia.  

“Beberapa sentimen ini akan mempengaruhi kinerja AUTO maupun ASII,” ujarnya.

Meski begitu, Miftahul mengatakan prospek kinerja AUTO masih cukup cerah untuk menghasilkan pertumbuhan di tahun 2024. 

 

Hal itu didorong dengan beberapa sentimen yaitu sudah mulainya pemulihan ekonomi di Indonesia sehingga daya beli masyarakat dapat meningkat, selain itu AUTO akan melakukan ekspansi dengan mempertimbankan populasi kendaraan listrik di masing-masing area. 

“AUTO akan fokus mengembangkan dan memproduksi komponen untuk EV yang sejalan dengan tren global dan kebijakan pemerintah Indonesia yang mendorong penggunaan EV,” ucapnha.

Dari sisi kinerja Miftahul melihat AUTO menghasikan pendapatan dan juga laba yang bertumbuh dalam tiga tahun terakhir ini. Sehingga menurutnya AUTO memiliki kinerja keuangan yang solid dengan track record yang baik dalam hal profitabilitas dan pertumbuhan.

Baca Juga: Astra Otoparts (AUTO) Lakukan Mitigasi Hadapi Perlambatan Pasar Otomotif

Begitu pula dengan ASII Miftahul memperkirakan ke depannya kinerja ASII masih akan cerah. Hal itu karena ia melihat akan adanya insentif untuk mobil hybrid dari pemerintah yang akan memberikan dampak positif untuk ASII.

Selain itu, ASII akan memberikan inovasi dan strategi untuk mendorong kinerja di 2024, pada saat ini ASII memiliki rencana penambahan kegiatan usaha di bidang penyediaan jasa Electric Vehicle (EV) harging station, swap battery station, reparasi baterai EV, pengumpulan baterai EV dan aktivitas penunjang lainnya. 

“Para investor akan melihat bagaimana strategi dan juga kinerja emiten tersebut, sehingga akan berpengaruh juga terhadap harga sahamnya,” jelas Miftahul. 

Sejalan dengan hal itu, Associate Director of Research and Investment Pilarmas Investindo Sekuritas, Maximilianus Nico Demus juga mengatakan sejauh kinerja AUTO masih sesuai dengan proyeksinya. “Dan untuk kinerja keuangan di tahun 2024 akan tumbuh berkelanjutan,” ujar Maximilianus. 

Menurut Maximilianus hal itu dilatarbelakangi prospek usaha AUTO di tahun ini cukup cerah sejalan dengan daya beli masyarakat yang kembali pulih sehingga mendorong akan kebutuhan kepemilikan kendaraan. Hal ini tentunya akan menopang tren positif terhadap pasar otomotif dan penjualan produknya.

“Meskipun tingkat suku bunga mengalami kenaikan, tapi pergantian sparepart akan tetap ada, sehingga kebutuhan akan permintaan sparepart akan tetap terjaga,” ucapnya. 

Lebih lanjut, Maximilianus menjelaskan untuk kinerja ASII sebenarnya  pada tahun 2023 terlihat masih sangat baik dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Namun menurutnya, kenaikan tingkat suku bunga di tahun ini harus diwaspadai karena akan memberikan pengaruh terhadap kinerjanya. 

“Oleh sebab itu, meskipun berada di bawah tekanan, ASII tetap melakukan diversifikasi bisnis dengan menambah lini bisnis baru,” kelas Maximilianus. 

Baca Juga: Astra Otoparts (AUTO) Lakukan Mitigasi Hadapi Perlambatan Pasar Otomotif

Maximilianus mengatakan ASII akan melakukan diversifikasi bisnis baru di bidang kendaraan listrik seiring dengan permintaan kendaraan listrik yang terus mengalami kenaikan dan infrastructure yang terus berkembang. Sehingga diharapkan dapat menopang kinerja penjualan.

Dengan begitu Maximilianus merekomendasikan untuk buy pada saham PT Astra Otoparts Tbk (AUTO) dengan target harga Rp 2.950 dan buy pada PT Astra International Tbk (ASII) dengan target harga Rp 6.000

Sedangkan Miftahul merekomendasikan buy pada saham PT Astra Otoparts Tbk (AUTO) dengan target harga Rp 2.300 dan Trading buy pada PT Astra International Tbk (ASII) dengan target harga Rp 5.225.  

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×