kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.180   20,00   0,12%
  • IDX 7.096   112,58   1,61%
  • KOMPAS100 1.062   21,87   2,10%
  • LQ45 836   18,74   2,29%
  • ISSI 214   2,12   1,00%
  • IDX30 427   10,60   2,55%
  • IDXHIDIV20 514   11,54   2,30%
  • IDX80 121   2,56   2,16%
  • IDXV30 125   1,25   1,01%
  • IDXQ30 142   3,33   2,39%

Kinerja emiten di kuartal II-2021 diprediksi bakal lebih baik


Minggu, 02 Mei 2021 / 11:49 WIB
Kinerja emiten di kuartal II-2021 diprediksi bakal lebih baik
ILUSTRASI. Pekerja melintas dengan latar belakang layar pergerakan harga saham di Bursa Efek Indonesia, Jakarta. ANTARA FOTO/Galih Pradipta/foc.


Reporter: Benedicta Prima | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sebanyak 142 emiten, per Sabtu (1/5), telah melaporkan kinerja keuangannya di kuartal I-2021. 

SVP Research Kanaka Hita Solvera Janson Nasrial menjelaskan kinerja emiten di kuartal I-2021 ini bila dibandingkan secara tahunan, sesuai dengan ekspektasi mengalami penurunan 9% hingga 15%, karena base di tahun lalu yang terlalu tinggi sementara di kuartal I-2021 ini ekonomi di Indonesia belum dibuka semua. 

"Sehingga dampak positif pemulihan Indonesia belum terlihat di kuartal I-202I," jelas Janson, Sabtu (1/5). 

Bahkan di kuartal I-2021 pertumbuhan ekonomi Indonesia diprediksi masih terkontraksi -0,4% hingga -1%. 

Namun kalau bicara mengenai kondisi kuartal satu dibandingkan dengan kuartal IV-2020 maka sudah terjadi pemulihan. 

Baca Juga: IHSG diprediksi bergerak terbatas pada pekan depan, ini sentimen yang perlu dicermati

Janson mengatakan di tengah kondisi penurunan secara tahunan, investor tetap perlu melihat sisi positif dari pemulihan kuartal I-2021 dibandingkan kuartal IV-2020. 

Lebih rinci, Janson mengatakan beberapa sektor di kuartal I-2021 menunjukkan kinerja baik antara lain sawit, nikel dan beberapa bank seperti Bank Tabungan Negara (BBTN) dan Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten (BJBR). Sektor-sektor tersebut dinilai memimpin pemulihan secara kuartalan didukung oleh sifat bisnis kedua bank di atas yang melayani pasar tertentu alias spesifik, serta harga sawit dan nikel yang tengah menguat lantaran adanya supply shock. 

Janson juga menjelaskan, kinerja emiten di kuartal II-2021 nantinya akan lebih baik secara tahunan, karena di kuartal yang sama tahun lalu hampir seluruh sektor bisnis ditutup. 

"Mungkin earning per share (EPS) di kuartal II-2021 bisa lompat tumbuh 30%-40% ketika distribusi vaksin semakin cepat dan ekonomi sudah mulai terbuka seluruhnya sampai ke jasa restoran, hotel dan pariwisata," imbuh dia. 

Janson merekomendasikan investor untuk memilih emiten yang berorientasi ekspor, khusus di bergerak di nikel sejalan dengan permintaan energi baru terbarukan untuk kendaraan listrik, dan sawit dengan adanya guncangan pasokan yang disebabkan adanya kekurangan tenaga kerja. 

Janson merekomendasikan saham AALI buy on weakness di Rp 9.300 dengan target harga Rp 11.000, LSIP buy on weakness Rp 1.250 dengan target harga Rp 1.700, ASII buy on weakness Rp 5.300 dengan target harga Rp 6.700 dan INCO buy on weakness Rp 3.900 dengan target harga Rp 6.500

Selanjutnya: Penjualan Mayora Indah (MYOR) melonjak 36% di kuartal pertama 2021

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×