Reporter: Ridwan Nanda Mulyana | Editor: Noverius Laoli
Sedangkan soal harga batubara, Rizkia memproyeksikan tahun ini masih cenderung tinggi, tetap mampu bertengger di atas level US$ 100 per ton. Estimasi Rizkia, harga batubara berada dalam rentang US$ 101 - US$ 150 per ton, dengan asumsi dasar di US$ 126 per ton.
Equity Research Analyst Panin Sekuritas Felix Darmawan menambahkan, kinerja emiten batubara pada kuartal I-2024 belum banyak memberikan kejutan. Secara umum relatif melambat akibat tekanan dari penurunan harga batubara global.
Namun, Felix memandang ada sejumlah sentimen yang bisa mengangkat prospek kinerja emiten batubara, setidaknya dalam jangka pendek. Di samping eskalasi geo-politik, ada gelombang panas di Asia yang berpotensi mendorong penggunaan alat pendingin, sehingga mendongkrak konsumsi listrik.
Baca Juga: Emiten Batubara Masih Hadapi Sejumlah Tantangan Tahun Ini, Simak Rekomendasi Sahamnya
Masih tingginya bauran Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) di China dan India turut menjadi katalis penting yang menjaga solidnya permintaan batubara.
Research Analyst Phintraco Sekuritas Arsita Budi Rizqi punya pandangan serupa, dimana peningkatan demand dari China akan berkontribusi positif untuk mengerek penjualan emiten batubara.
Situasi itu berpotensi terjadi ketika pemulihan ekonomi dan manufaktur berlanjut di China. Arsita memprediksi harga batubara akan stabil atau lebih tinggi menjelang semester II-2024. "Adanya heat wave (gelombang panas) yang melanda Asia turut menjadi sentimen bagi perusahaan batubara seiring dengan lonjakan penggunaan energi yang akan meningkatkan harga batubara," kata Arsita.
Strategi dan Rekomendasi Saham
Mempertimbangkan berbagai katalis yang mengiringi sektor ini, Arsita menyarankan agar pelaku pasar menerapkan time frame jangka pendek hingga menengah sebagai strategi mengoleksi saham-saham batubara. Namun tetap selektif memilih saham emiten yang punya growth story, outlook dan fundamental yang apik.
Baca Juga: Cari Saham Apik Bervaluasi Murah? Simak Rekomendasi dari Sejumlah Analis Ini
Sentimen penting lain yang akan memengaruhi pergerakan saham batubara adalah pembagian dividen. Dalam waktu dekat, ada dua emiten batubara jumbo yang akan menggelar Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS), yakni PTBA dan ADRO.
Rizkia menilai dividen akan membawa daya tarik, termasuk bagi ADRO dan PTBA. Hanya saja, dia menyarankan agar pelaku pasar mulai menjaga ekspektasi untuk lebih konservatif. Terutama terhadap PTBA yang sebelumnya menebar dividen dengan payout ratio hingga 100%.