Reporter: Aulia Ivanka Rahmana | Editor: Noverius Laoli
Kenaikan harga produk fast moving consumer good (FMCG) yang signifikan bersamaan dengan pembayaran tahun ajaran baru akan mempengaruhi daya beli masyarakat menengah ke bawah. Hal tersebut biasanya perlu membutuhkan waktu untuk menyesuaikan dengan perubahan harga.
“Oleh karena itu, kita mungkin melihat tren penurunan atau penurunan peringkat terus berlanjut. Resiko lainnya adalah komoditas tertentu (gandum, gula, dan kopi) yang berada dalam tren yang meningkat sehingga mengancam tekanan pada margin,” kata Putu dalam riset, Jumat (11/8).
Jika harga komoditas tetap berada pada level tinggi, akan memungkinkan adanya kenaikan ASP, terutama bagi perusahaan dengan pricing power yang kuat, yang berpotensi menyebabkan penurunan volume.
Baca Juga: Berikut Saham-Saham Pilihan Analis pada Perdagangan Bulan September 2023
Selain itu, jika dicermati secara keseluruhan daya beli masyarakat terlihat lemah pada kinerja penjualan konsumen di kuartal II-2023, terutama yang mempengaruhi pertumbuhan volume penjualan.
Beberapa perusahaan telah mengambil langkah untuk mengatasi situasi ini, baik dengan menerapkan pemotongan harga atau memperluas portofolio produk bernilai.
Nafan merekomendasikan untuk mencermati saham konsumer primer seperti, PT Gudang Garam Tbk (GGRM) BUY dengan target harga 26.800, PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF) ACCUMULATE dengan target harga 7.950, dan PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP) dengan target harga 13.000.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News