kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.907.000   -4.000   -0,21%
  • USD/IDR 16.210   -6,00   -0,04%
  • IDX 6.864   -14,20   -0,21%
  • KOMPAS100 999   -3,10   -0,31%
  • LQ45 763   -2,26   -0,29%
  • ISSI 226   -0,55   -0,24%
  • IDX30 393   -1,27   -0,32%
  • IDXHIDIV20 454   -1,69   -0,37%
  • IDX80 112   -0,33   -0,30%
  • IDXV30 114   -0,06   -0,05%
  • IDXQ30 127   -0,65   -0,51%

Kinerja Ekspor Batubara RI Melemah, Bagaimana Nasib Emiten Batubara?


Kamis, 03 Juli 2025 / 21:37 WIB
Kinerja Ekspor Batubara RI Melemah, Bagaimana Nasib Emiten Batubara?
ILUSTRASI. Sejumlah truk memindahkan batubara di area stockpile in pit RL 35, kawasan IUP Tambang Air Laya PT Bukit Asam Tbk, di Tanjung Enim, Sumatera Selatan, Rabu (18/10/2024). PT Bukit Asam Persero tahun 2023 menargetkan produksi batu bara menjadi 41,0 juta ton atau naik 11 persen dari realisasi tahun 2022 yang sebesar 37,1 juta ton, dengan penjualan ekspor semester 1 2023 meningkat 37 persen dibanding periode sama tahun sebelumnya. ANTARA FOTO/Iggoy el Fitra/foc.


Reporter: Dimas Andi | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Emiten produsen batubara kembali dihantam tekanan seiring kinerja ekspor batubara nasional yang kurang mengesankan selama tahun 2025 berjalan.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), nilai ekspor batubara nasional tercatat sebesar US$ 10,26 miliar pada Januari-Mei 2025, atau turun 19,1% year on year (YoY) dibandingkan nilai ekspor Januari-Mei 2024 sebesar US$ 12,68 miliar.

Baca Juga: DJP Siapkan Solusi Atasi Lonjakan Restitusi Pajak Batubara

Tak hanya itu, volume ekspor batubara nasional Januari-Mei 2025 juga turun 4,65% (YoY) menjadi 156,37 juta ton dibandingkan dengan dengan volume ekspor Januari-Mei 2024 sebesar 163,99 juta ton. 

Direktur Kanaka Hita Solvera Daniel Agustinus menilai, pelemahan nilai dan volume ekspor batubara Indonesia sangat dipengaruhi oleh perlambatan permintaan komoditas tersebut dari China dan India. Kedua negara ini merupakan konsumen utama batubara dunia.

Importir batubara asal China juga banyak yang menolak menggunakan Harga Batubara Acuan (HBA) sebagai harga referensi pembelian batubara, sehingga mereka beralih ke negara lainnya. “China sendiri juga memangkas impor batubara kualitas rendah untuk mengurangi emisi karbon,” ujar dia, Kamis (3/7).

Jika pelemahan ekspor terus berlanjut, bukan tidak mungkin emiten-emiten produsen batubara akan melakukan revisi terhadap proyeksi produksi atau penjualan komoditas tersebut.

Baca Juga: Bahlil: Kementerian ESDM Buka Peluang Ubah RKAB Mineral dan Batubara Jadi Tahunan

Sementara itu, salah satu emiten batubara, PT Bukit Asam Tbk (PTBA) mengakui bahwa tren pasar batubara global memang sedang berfluktuasi. Perusahaan pelat merah ini pun turut merasakan dampaknya.

PTBA belum mengumumkan data realisasi penjualan batubara baik domestik maupun ekspor untuk semester I-2025. Pada kuartal I-2025, ekspor batubara PTBA tumbuh 34% yoy menjadi 5,09 juta ton. Sedangkan secara keseluruhan, penjualan batubara PTBA naik 7% yoy menjadi 10,28 juta ton dalam tiga bulan pertama 2025.

“Secara umum, mayoritas ekspor batubara PTBA selama ini memang ditujukan ke berbagai negara Asia dengan pasar utama seperti India, Bangladesh, Vietnam, dan beberapa negara Asia Tenggara,” ungkap Corporate Secretary PTBA Niko Chandra, Kamis (3/7).

Beberapa langkah mitigasi telah ditempuh oleh PTBA, salah satunya melalui diversifikasi penjualan pasar domestik dan ekspor. Di pasar domestik, PTBA berusaha memenuhi kebutuhan pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) dalam negeri.

Emiten ini juga mencari peluang untuk mencari peluang ekspor batubara ke negara-negara baru yang memiliki potensi pertumbuhan positif.

Baca Juga: Ekspor Batubara RI Periode Januari-Mei 2025 Turun, Apa Sebabnya?




TERBARU
Kontan Academy
Owe-some! Mitigasi Risiko SP2DK dan Pemeriksaan Pajak

[X]
×