kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.343.000 -0,81%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Kinerja di Bawah Ekspektasi, Analis Turunkan Target Harga Saham Bukit Asam (PTBA)


Minggu, 05 November 2023 / 13:33 WIB
Kinerja di Bawah Ekspektasi, Analis Turunkan Target Harga Saham Bukit Asam (PTBA)
ILUSTRASI. Pertambangan batubara Bukit Asam (PTBA)


Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bukit Asam Tbk (PTBA) menjadi salah satu anggota emiten pertambangan BUMN yang kinerjanya tertekan sepanjang sembilan bulan pertama 2023.

Dari sisi pendapatan, PTBA membukukan pendapatan sebesar Rp 27,7 triliun. Realisasi ini menurun 10,84% bila dibandingkan pendapatan PTBA di periode yang sama tahun lalu yang mencapai Rp 31,07 triliun.

Emiten tambang batubara ini mencetak laba bersih Rp 3,8 triliun per akhir September 2023. Realisasi ini merosot 62% jika dibandingkan dengan laba bersih PTBA pada periode yang sama tahun lalu yang mencapai Rp 10 triliun.

Realisasi laba bersih ini dinilai Analis Panin Sekuritas Felix Darmawan berada di bawah estimasi, yakni hanya mencerminkan 56,1% dari estimasi Panin Sekuritas dan 57,4% dari estimasi konsensus.

Baca Juga: Begini Rekomendasi Saham Sido Muncul (SIDO) Saat Pendapatan dan Laba Turun

Sementara realisasi pendapatan PTBA masih sejalan dengan estimasi Panin Sekuritas dan juga estimasi konsensus yang mewakili masing-masing 70,9% dan 68,3%.

Berkaca pada kinerja yang kurang memuaskan, Panin Sekuritas merevisi turun laba bersih PTBA di tahun ini menjadi Rp 5,3 triliun, turun 18,4% dari estimasi sebelumnya. Sejalan dengan hal ini, Felix masih merekomendasikan hold saham PTBA namun dengan menurunkan target harganya menjadi Rp 2.700 per saham  dari sebelumnya Rp 3.100. 

“Penurunan target harga ini disebabkan oleh rendahnya harga batubara global serta cash cost yang masih relatif tinggi,” tulis Felix dalam riset, Selasa (31/10).

Jika ditelisik, biang keladi penurunan pendapatan PTBA yakni turunnya harga jual rata-rata alias average selling price (ASP). Felix menyebut, ASP Bukit Asam sepanjang sembilan bulan pertama 2023 turun 30% secara year-on-year (YoY) menjadi Rp 1 juta per ton.

Penurunan ASP ini seiring dengan penurunan harga batubara global dan Indonesia Coal Index di periode yang sama masing-masing di kisaran US$ 185 per ton (turun 48% YoY) dan US$ 86 per ton (turun 33% secara YoY).  

Untungnya, penurunan ASP tersebut diimbangi dengan peningkatan volume penjualan, dimana volume penjualan batubara PTBA baik 15% YoY menjadi 27 juta ton. Realisasi ini mencerminkan 51,8% dari estimasi volume penjualan di tahun 2023.

Baca Juga: Laba Kompak Naik, Simak Rekomendasi Saham Indocement (INTP) & Semen Indonesia (SMGR)

Felix mencermati, porsi ekspor PTBA relatif meningkat menjadi 42% di sembilan bulan pertama 2023, dari sebelumnya hanya 38%) di periode yang sama tahun lalu. Porsi penjualan terbesar adalah ke India sebesar 14%, Korea Selatan 8%, dan China yang mencapai 7%.

Felix menilai kinerja ekspor PTBA masih solid, yang didukung oleh peningkatan permintaan dari India dan China seiring peningkatan kebutuhan listrik dan adanya permintaan dari dua negara baru, yakni Vietnam dan Bangladesh, yang cukup solid di tahun 2024.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Success in B2B Selling Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung

[X]
×