Reporter: Akmalal Hamdhi | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Kinerja PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk (CPIN) diperkirakan membaik pada tahun 2025, didukung oleh harga ayam yang lebih stabil dan meningkatnya permintaan unggas melalui program Makan Bergizi Gratis (MBG).
Analis BRI Danareksa Sekuritas, Victor Stefano, menjelaskan bahwa peningkatan harga anak ayam umur sehari (Day Old Chick/DOC) dan ayam hidup (Live Bird/LB) akan mendukung kinerja CPIN di 2025. Hal ini didorong oleh proyeksi penurunan kelebihan pasokan daging ayam pedaging (broiler).
BRI Danareksa Sekuritas memperkirakan kelebihan pasokan pada 2025 hanya sebesar 397.000 ton atau sekitar 14% dari total produksi 2,8 juta ton, lebih rendah dibandingkan estimasi 600.000 ton atau 22% pada 2024.
Baca Juga: IHSG Rebound, Cek Proyeksi dan Saham Rekomendasi Analis untuk Rabu (6/11)
Penurunan ini terjadi akibat penurunan kuota impor Grand Parent Stock (GPS) sebesar 15% menjadi 560.000 unit pada 2024, serta peningkatan permintaan sebesar 5% sejalan dengan pertumbuhan ekonomi nasional.
“Kami mengharapkan harga ayam yang lebih baik seiring dengan membaiknya dinamika permintaan dan penawaran,” ujar Victor dalam riset yang dirilis pada 12 Desember 2024.
Victor mengungkapkan, kinerja CPIN sempat tertekan sejak dihentikannya program pemusnahan ayam yang tidak produktif (culling) secara nasional pada kuartal IV-2023. Hal ini menyebabkan margin operasi CPIN menurun, bahkan berada di bawah pesaingnya.
BRI Danareksa mencatat bahwa pangsa pasar culling CPIN meningkat menjadi 37,5% pada 2024 dibandingkan 35,6% pada 2023. Sebaliknya, pangsa pasar culling perusahaan lain seperti Malindo Feedmill dan Cibadak Indah Sari Farm justru menurun.
Baca Juga: Kinerja Kalbe Farma (KLBF) Positif, Cermati Rekomendasi Analis
Namun, di sisi lain, margin bisnis pakan CPIN diperkirakan turun pada 2025 akibat kenaikan biaya bahan baku seperti jagung dan bungkil kedelai. Harga jagung diproyeksi naik menjadi Rp 5.670 per kg (+5,3% yoy) dan harga bungkil kedelai menjadi US$ 362 per ton (+5,4% yoy).