Reporter: Nadya Zahira | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kinerja PT Ciputra Development Tbk (CTRA) dproyeksi tumbuh positif pada tahun 2024. Perolehan marketing sales Ciputra Development yang kuat memicu pertumbuhan kinerja.
Ciputra Development tercatat masih agresif menggarap sejumlah proyek residensial di beberapa kota. Perusahaan properti ini telah menyerap belanja modal Rp 700 miliar sepanjang kuartal I-2024.
Analis CGS International Sekuritas Indonesia, Baruna Arkasatyo mengatakan, Ciputra Development telah menargetkan pertumbuhan pendapatan bersih dan laba kotor tahun 2024 sebesar 8% secara tahunan alias year on year (yoy).
Adapun pertumbuhan earning per share (EPS) ditargetkan 5% secara tahunan dengan margin laba kotor di kisaran 49%-50%.
Baca Juga: Ini Rekomendasi Saham Ciputra Development (CTRA) yang Kinerjanya Diramal Naik di 2024
Sedangkan untuk belanja modal alias capital expenditure (capex), Ciputra Development mengalokasikan Rp 1 triliun–Rp 2 triliun di tahun ini. Dana itu akan dialokasikan untuk akuisisi landbank.
Presales Ciputra Development di kuartal I-2024 masih berada di atas rata-rata historis musiman lima tahun sebesar 23%. Presales di kuartal tersebut mencapai 30% dari proyeksi presales 2024, yang didukung oleh insentif Pajak Pertambahan Nilai Ditanggung Pemerintah (PPN DTP).
"Selain itu, karena peluncuran produk baru akan meningkat pada kuartal II-2024, kami memperkirakan pertumbuhan presales pada semester II akan meningkat sebesar 13% yoy," kata Baruna, dalam riset 8 Mei 2024.
Head Customer Literation and Education Kiwoom Sekuritas, Oktavianus Audi melihat prospek kinerja CTRA ke depan bisa menguat dengan beberapa sentimen positif. Misalnya, permintaan rumah yang cenderung stabil terutama di segmen menengah ke atas. Segmen ini menjadi fokus garapan CTRA.
Baca Juga: Kinerja CTRA Diramal Positif Tahun Ini, Ditopang Marketing Sales yang Kuat
Ciputra Development juga akan meluncurkan proyek-proyek baru. Salah satunya proyek Citra Land Gresik Kota yang akan dirilis pada semester II-2024.
Proyeksi inflasi yang perlahan turun juga menjadi sentimen positif bagi CTRA karena bisa menjadi dasar bagi Bank Indonesia untuk menurunkan suku bunga acuan, sehingga menurunkan pula bunga kredit pemilikan rumah (KPR). Selama ini, mayoritas pembeli rumah menggunakan fasilitas KPR perbankan.
Menurut Audi, diversifikasi beberapa cluster yang menyasar middle to low dan middle to up menjadi kunci terjaganya marketing sales CTRA di kuartal I-2024. Marketing sales CTRA sebesar Rp 3,3 triliun sebagian besar berasal dari harga rumah Rp 1 miliar–Rp 3 miliar yang ditopang juga insentif dari pemerintah.
"Kami melihat lonjakan dalam rentang harga ini cukup signifikan dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Biasanya hanya menyumbang 40% terhadap pre sales, sementara di kuartal I-2024 menyumbang sebesar 54% terhadap pre sales," kata Audi, Senin (1/7).