kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.468.000   -2.000   -0,14%
  • USD/IDR 15.946   -52,00   -0,33%
  • IDX 7.161   -53,30   -0,74%
  • KOMPAS100 1.094   -8,21   -0,74%
  • LQ45 872   -4,01   -0,46%
  • ISSI 216   -1,82   -0,84%
  • IDX30 446   -1,75   -0,39%
  • IDXHIDIV20 540   0,36   0,07%
  • IDX80 126   -0,84   -0,67%
  • IDXV30 136   0,20   0,15%
  • IDXQ30 149   -0,29   -0,20%

Kinerja Bitcoin unggul dibayangi harga emas yang kembali menguat


Senin, 03 Mei 2021 / 13:41 WIB
Kinerja Bitcoin unggul dibayangi harga emas yang kembali menguat
ILUSTRASI. Kinerja Bitcoin unggul dibayangi harga emas yang kembali menguat


Reporter: Danielisa Putriadita | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Bitcoin berhasil torehkan kinerja tertinggi dibandingkan instrumen investasi lain hingga April 2021. Namun, pandemi Covid-19 yang belum berakhir, bahkan semakin bertambah jumlah kasus positif di beberapa negara, membuat investasi safe haven seperti emas kembali diburu dan harganya naik dalam sebulan terakhir. 

Tercatat, harga bitcoin naik sekitar 95,94% secara year to date (ytd) hingga April. Kinerja tersebut jauh mengalahkan kinerja instrumen jenis lain di periode yang sama. Sebagai perbandingan, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) hanya naik 0,28% ytd. Sedangkan investasi emas batangan justru merugi 13,78% mengacu pada harga emas produksi PT Aneka Tambang Tbk (ANTM). 

Investasi di obligasi negara juga merugi 0,54% ytd, mengacu pada pergerakan indeks INDOBeX Government Total Return. Namun, investasi di obligasi korporasi masih memberi cuan 2,99% mengacu pada pergerakan indeks INDOBeX Corporate Total Return. 

Chief Executive Officer Triv.id, Gabriel Rey mengatakan salah satu faktor yang membuat harga Bitcoin naik signifikan adalah rendahnya tingkat suku bunga Bank Indonesia serta penggelontoran stimulus.

Baca Juga: Harga Ethereum terus cetak rekor tertinggi baru, tembus US$ 3.000

Kondisi tersebut membuat likuiditas pasar bertebaran hingga akhirnya masuk pada instrumen investasi yang mampu memberikan imbal hasil tinggi dibanding suku bunga deposito maupun yield US Treasury. 

"Begitu likuiditas uang di pasar sangat berlimpah, investor cenderung akan mencari risk appetite yang lebih tinggi, yaitu Bitcoin atau aset kripto lain," kata Gabriel, Jumat (29/4). 

Selama The Fed selalu mengumumkan bahwa mereka akan mempertahankan kebijakan suku bunga rendah hingga 2022, Gabriel optimistis likuiditas pasar akan tetap melimbah dan harga bitcoin masih akan mengalami kenaikan yang signifikan. 

Sentimen lain yang mendukung kenaikan harga bitcoin maupun aset kripto lain juga datang dari proses pembentukan reksadana bitcoin oleh Komisi Sekuritas dan Bursa (Securities and Exchange Commission/SEC) Amerika Serikat. Perusahaan keuangan yang maju untuk membuat aplikasi Exchange Traded Fund (ETF) bitcoin ini adalah Fidelity Investment asal AS. 

"Fidelity bukan perusahaan keuangan biasa dan memiliki kekuatan lobby yang kuat untuk merealisasikan ETF bitcoin ini," kata Gabriel. 

Jika rencana ETF bitcoin disetujui Gabriel mengatakan aliran dana masuk ke aset kripto ini akan deras baik dari investor institusi maupun ritel. "Investor ritel tidak perlu repot lagi memikirkan hal teknikal dan bisa mendapat eksposure ke bitcoin," kata Gabriel. 

Baca Juga: Buffet Mengkritik Robinhood telah Mengubah Suasana Bursa Menjadi Kasino

Harga bitcoin, Gabriel proyeksikan mampu tembus ke US$ 100 per btc jika rencana pembentukan ETF bitcoin disetujui di tahun ini. "Presentase kemungkinan ETF bitcoin disetujui oleh SEC sangat tinggi di tahun ini," kata Gabriel. 

Namun, di satu sisi pandemi yang tidak kunjung usai bahkan terus bertambah jumlah kasus positifnya membuat kinerja emas jadi yang paling unggul di antara instrumen jenis lain selama  April.



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×