Reporter: DANIELISA PUTRIADITA | Editor: Wahyu T.Rahmawati
Sedangkan, Isnaputra Iskandar, analis Maybank Kim Eng Securities berpendapat bahwa volume distribusi gas dan margin berpotensi tumbuh lebih baik daripada ekspektasinya. Dalam riset, Isnaputra mencatat volume distribusi gas periode April memang masih menurun 9% secara bulanan.
Namun, angka tersebut sudah lebih baik dari perkiraannya dengan turun 40% secara bulanan. "Jika volume distribusi pada semester II bisa naik 5% lebih tinggi dari kuartal II-2020 maka diproyeksikan volume distribusi PGAS di sepanjang tahun bisa tumbuh 42,8% lebih tinggi dari asumsi kami," kata Isnaputra dalam riset.
Peraturan Kementerian ESDM No 10/2020 yang dikeluarkan 7 April lalu menetapkan tarif gas industri sebesar US$ 6 per mmbtu. Isnaputra mengatakan PGAS berpotensi mengalami kesulitan dalam menerapkan tarif baru tersebut kepada 100% pelanggannya. Untungnya, pemerintah saat ini hanya menetapkan penurunan tarif gas pada tujuh sektor.
Baca Juga: Simak capaian dan target bisnis Perusahaan Gas Negara (PGAS) di masa mendatang
Isnaputra mengatakan dengan hanya mengurangi tarif gas ke 40% pelangganya, maka peluang penurunan kinerja PGAS masih bisa terjaga. Hingga akhir 2020, Isnaputra memproyeksikan kinerja keuangan PGAS berpotensi tetap positif dengan asumsi volume distribusi gas mencapai 840 bbtud dan margin distribusi US$ 1,8 mmbtu atau naik 9,25% dari ekspektasi Isnaputra saat ini.
Sedangkan, Sukarno memproyeksikan pendapatan PGAS di tahun ini berpotensi menurun bila tidak memanfaatkan aktivitas ekspor negara tujuan yang ekonominya mulai kembali normal. Namun, untuk pos laba bersih berpotensi tetap sesuai dengan target bila PGAS mampu melakukan efisiensi biaya.
Baca Juga: Perusahaan Gas Negara (PGAS) berencana menekan beban operasional hingga 30%
Sukarno merekomendasikan hold untuk PGAS atau bisa juga beli untuk jangka panjang. "Strategi investasi jangan pegang dalam waktu pendek, diharapkan wait and see dulu sampai ada sinyal beli atau transisi mulai muncul," kata Sukarno. Di menargetkan harga saham PGAS di Rp 1.500 per saham untuk jangka panjang.
Sementara, Isnaputra merekomendasikan buy saham PGAS di target harga Rp 1.150 per saham. Arandi Ariantara, analis Ciptadana Sekuritas merekomendasikan hold saham PGAS dengan target harga Rp 860 per saham.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News