Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Penerapan kenormalan baru (new normal) dan pelonggaran pembatasan sosial berskala besar (PSBB) menjadi angin segar bagi emiten yang bergerak di sektor perdagangan kecil (retail).
Presiden Direktur CSA Institute Aria Santoso menilai, ada potensi perbaikan kinerja bagi emiten retail di tengah pemulihan berbagai bidang bisnis. Meski demikian, emiten retail masih menghadapi tantangan secara psikologis karena masyarakat masih dibayangi oleh kekhawatiran akan pandemi Covid-19 yang hingga saat ini masih belum mereda.
Dus, saat ini Aria belum memiliki rekomendasi terhadap saham emiten retail. “Kita akan pantau dahulu hasil kinerja keuangan untuk kuartal kedua 2020,” ujar Aria kepada Kontan.co.id, Selasa (14/7).
Baca Juga: Aktivitas ekonomi mulai pulih, emiten retail masih menghadapi banyak tantangan
Analis Mirae Asset Sekuritas Christine Natasya memperkirakan pertumbuhan kinerja emiten retail di kuartal pertama dan kuartal kedua akan melambat. Sebelumnya, Presiden Jokowi memutuskan untuk menggeser cuti bersama Idul Fitri ke akhir tahun guna meminimalisir penularan Covid-19.
Christine menilai, pergeseran cuti bersama ke bulan Desember kemungkinan besar tidak akan merelokasi antusiasme belanja konsumen ke akhir tahun atau menggeser pendapatan emiten retail (terutama RALS dan LPPF) yang melambat selama Ramadan dan Idul Fitri. Sebab, cuti bersama akan berbarengan dengan momentum liburan Natal dan Tahun Baru (Nataru).
Meskipun demikian, di antara emiten retail di bawah jangkauan Mirae Asset Sekuritas, PT Ace Hardware Indonesia Tbk (ACES) memiliki faktor pendapatan musiman tertinggi yang akan dicapai pada kuartal keempat, diikuti oleh PT Mitra Adiperkasa Tbk (MAPI).
Baca Juga: Lonjakan kasus positif corona menekan pasar modal, begini portofolio yang ideal
Christine meyakini, baik ACES maupun MAPI, akan menjadi penerima manfaat utama dari pelonggaran PSBB di semester kedua 2020. Hal ini karena target pasar (segmentasi) kedua emiten ini menyasar kelas menengah atas, yang lebih tangguh dibandingkan dengan PT Ramayana Lestari Sentosa Tbk (RALS) dan PT Matahari Department Store Tbk (LPPF).
“Selain itu, secara musiman, pelanggan cenderung melakukan pembelian barang-barang selama kuartal keempat, yang merupakan momentum yang baik untuk meningkatkan pendapatan pada semester kedua setelah pertumbuhan semester pertama yang melambat (dengan asumsi bahwa semuanya akan kembali normal di semester kedua),” tulis Christine seperti yang dikutip dalam riset hari ini.
Baca Juga: IHSG naik 0,29% ke 5.079 pada Selasa (14/7), asing memborong saham BBRI
Pilihan utama Mirae Asset Sekuritas untuk sektor retail adalah saham MAPI karena memiliki target pasar yang tangguh serta saham LPPF karena memiliki valuasi yang murah. Christine merekomendasikan trading buy saham LPPF dengan target harga Rp 1.700 dan trading buy saham MAPI dengan target harga Rp 810.
Sementara itu Christine merekomendasikan hold untuk saham ACES dengan target harga Rp 1.450 karena valuasinya yang elastis (stretchy). Christine juga merekomendasikan hold saham saham RALS dengan target harga Rp 590. Mirae Asset Sekuritas Indonesia memasang rekomendasi netral untuk emiten sektor retail untuk sisa tahun 2020.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News