Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah telah menerapkan kenormalan baru (new normal) sejak 6 Juni 2020 silam. Beberapa wilayah pun mulai melonggarkan pembatasan sosial berskala besar (PSBB).
Sejumlah aktivitas emiten retail pun mulai bergeliat kembali. Salah satu sebabnya adalah Pemerintah Provinsi DKI Jakarta telah mengizinkan pusat perbelanjaan (mall) beroperasi sejak 15 Juni 2020. Awalnya, hanya toko yang menjual kebutuhan farmasi (obat) dan bahan pokok yang tetap diizinkan beroperasi.
Presiden Direktur CSA Institute Aria Santoso menilai, ada potensi perbaikan kinerja bagi emiten retail di tengah pemulihan berbagai bidang bisnis. “Meski demikian, emiten retail masih menghadapi tantangan secara psikologis karena masyarakat masih dibayangi oleh kekhawatiran akan pandemi,” ujar Aria kepada Kontan.co.id, Selasa (14/7).
Baca Juga: Akibat corona, outlook emiten retail masih menantang
Selain itu, emiten retail juga dihadapi dengan risiko penurunan daya beli. Namun, penurunan daya beli ini lebih berdampak pada barang non primer sementara permintaan untuk barang kebutuhan primer diyakini masih akan tetap bertumbuh.
Aria melanjutkan, emiten retail perlu memasang strategi khusus untuk beradaptasi dengan kondisi saat ini, misalkan dengan menggenjot penjualan secara online dan memperkuat sistem pengantaran.
Salah satu emiten retail, yakni PT Ace Hardware Indonesia Tbk (ACES) menjadi salah satu emiten yang telah menerapkan penjualan secara daring. Corporate Secretary Ace Hardware Indonesia Helen Tanzil mengatakan ACES akan menggenjot penjualan secara daring (online) melalui ACE online atau di Ruparupa.com sebagai salah satu strategi mempertahankan kinerja di tengah pandemi.
Pelanggan juga bisa melakukan pembelian melalui chat ke nomor whatsapp toko terkait. “ACES juga memberikan promo gratis ongkos kirim untuk pelanggan yang belanja melalui ACE Online,” ujar Helen kepada Kontan.co.id, Selasa (14/7).
Baca Juga: New normal, kunjungan pusat perbelanjaan Metropolitan Land (MTLA) capai 40% kapasitas
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News