Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Penyebaran virus Corona (Covid-19), berpotensi menggerus kinerja emiten yang bergerak di bidang perdagangan kecil (ritel). Terlebih, jika penyebaran Covid-19 berlanjut hingga perayaan Idul Fitri (Lebaran) yang biasanya menjadi momentum peritel untuk mengalap berkah.
Seiring dengan merebaknya Covid-19, masyarakat pun mengurangi frekuensi untuk keluar rumah termasuk mengunjungi pusat perbelanjaan.
Baca Juga: Jika corona berlanjut hingga Lebaran, kinerja emiten ritel semakin tertekan
Analis Ciptadana Sekuritas Robert Sebastian mengatakan, efek dari karantina ini adalah meningkatnya penjualan barang secara daring (online).
Adapun semua emiten di bawah jangkauan analisis Ciptadana Sekuritas, yakni PT Ace Hardware Indonesia Tbk (ACES), PT Erajaya Swasembada Tbk (ERAA), PT Matahari Department Store Tbk (LPPF), dan PT Ramayana Lestari Sentosa Tbk (RALS) memiliki toko online untuk menjangkau pelanggan mereka.
“Ini bisa menjadi momentum yang baik untuk memaksimalkan kontribusi penjualan online mereka,” ujar Robert.
Ciptadana Sekuritas menurunkan peringkat sektor ini menjadi netral dari overweight, menimbang dampak Covid-19 terhadap laba bersih emiten sektor ritel cukup signifikan.
Baca Juga: Sepanjang 2019, laba bersih Sumber Alfaria (AMRT) naik 71,12% menjadi Rp 1,11 triliun
Robert merekomendasikan hold saham ACES dengan target harga Rp 1.170, hold saham ERAA dengan target harga Rp 800, hold saham LPPF dengan target harga Rp 1.340, dan buy saham RALS dengan target harga Rp 520 per saham.
Senada, Analis OSO Sekuritas Sukarno Alatas memperkirakan penyebaran Covid-19 bakal berdampak pada kinerja seluruh emiten ritel. Oleh karena itu, ia merekomendasikan investor agar menghindari saham emiten ritel untuk saat ini.
Baca Juga: Gerai ditutup, kinerja Matahari Department Store (LPPF) semakin meredup
“Kalaupun ingin beli, harus menunggu konfirmasi by technical dengan strategi swing trade,” terang Sukarno.
Adapun, Indeks sektor perdagangan, jasa, dan investasi (trade, services, and investment) masih memberikan return negatif sejak awal tahun atau secara year-to-date (ytd). Meski hari ini menguat 0,52%, namun sejak awal tahun indeks sektoral ini masih tumbuh -22,77%.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News