kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45931,36   3,72   0.40%
  • EMAS1.320.000 -0,38%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Kinerja BBNI diperkirakan belum akan membaik pada sisa tahun ini, begini kata analis


Senin, 30 November 2020 / 18:37 WIB
Kinerja BBNI diperkirakan belum akan membaik pada sisa tahun ini, begini kata analis
ILUSTRASI. Nasabah melakukan transaksi di?kantor cabang BNI, Jakarta, Rabu (25/11). pho KONTAN/Carolus Agus Waluyo/25/11/2020.


Reporter: Hikma Dirgantara | Editor: Tendi Mahadi

Sementara Lee melihat prospek BBNI ke depan cenderung netral dan cukup bergantung pada keadaan ekonomi pada tahun depan. Menurutnya, dari sisi kinerja, BBNI tidak terlalu buruk, namun juga tidak lebih baik jika dibandingkan dengan peers. Tapi ia tetap melihat peluang credit cost dan NPL milik BBNI akan mengalami penurunan pada tahun depan.

“Untuk sentimen pada tahun depan akan bergantung pada pemulihan permintaan pinjaman dari masyarakat seiring membaiknya kondisi ekonomi. Selain itu, jika BBNI berhasil membuat restrukturisasi pinjaman lebih rendah serta memiliki Net Interest Margin (NIM) yang lebih baik, bisa akan memperbaiki kinerjanya,” ujar Lee.

Edward memperkirakan, baik pada kuartal IV-2020 maupun tahun depan, kinerja BBNI masih berpeluang untuk memburuk. Hal ini sejalan dengan langkah manajemen yang masih tetap agresif pada biaya provision. Edward memproyeksikan, credit costs akan kembali naik hingga 350 - 390 bps pada tahun ini. Angka ini lebih tinggi dari perkiraan Sucor semula yang hanya naik 300 - 350 bps. 

Baca Juga: IHSG merosot, BEI justru catatkan rekor nilai transaksi harian tertinggi

“Bahkan, hal tersebut masih akan berlanjut pada tahun depan dikarenakan manajemen yang menargetkan untuk menjaga coverage ratio tetap di kisaran 200%, naik dari estimasi di akhir tahun ini yang sekitar 170%,” tambah Edward.

Dus, Edward pun memangkas proyeksi pendapatan dan laba bersih BBNI pada tahun depan, yakni masing-masing menjadi Rp 55,91 triliun dan Rp 7,36 triliun. Adapun untuk tahun ini, ia memperkirakan BBNI berhasil mengantongi pendapatan Rp 52,79 triliun dengan laba bersih Rp 1,68 triliun. 

Edward pun merekomendasikan hold untuk BBNI dengan target harga Rp 5.250 dari sebelumnya Rp 5.500 per saham. Penurunan target price ini merefleksikan dari melemahnya laba bersih dan asset quality outlook. 

Sementara Okie juga merekomendasikan hold, namun dengan target harga Rp 6.100 per saham. Sedangkan Lee untuk saat ini merekomendasikan untuk jual saham BBNI, namun, ia berujar tengah tahap merevisi sehingga bisa saja rekomendasinya berubah.

Selanjutnya: Analis ini prediksi IHSG rebound teknikal besok (1/12), didorong sentimen domestik

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×