Reporter: Dimas Andi | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Henan Putihrai Sekuritas menyebut PT Barito Pacific Tbk (BRPT) memiliki prospek cerah seiring dengan pemulihan operasional yang solid, meski tekanan siklus di sektor industri petrokimia berlanjut.
Pendapatan BRPT tumbuh 25% year on year (yoy) menjadi US$ 737,7 juta pada kuartal I-2025. Hal ini didorong oleh volume penjualan yang lebih tinggi setelah tuntasnya Turn Around Maintenance di fasilitas milik anak usaha, PT Chandra Asri Pacific Tbk (TPIA).
Laba kotor BRPT juga naik 5% yoy menjadi US$ 123,1 juta, sementara laba bersih emiten ini melonjak 82,6% yoy menjadi US$ 16,2 juta. Hasil ini mencerminkan peningkatan efisiensi biaya.
Baca Juga: IHSG Menguat pada Perdagangan Senin (26/5) Pagi, ANTM, BRPT, ADRO Top Gainers LQ45
Anak usaha BRPT di bidang energi terbarukan, PT Barito Renewables Energy Tbk (BREN) juga terus memberikan kontribusi yang stabil dengan laba bersih sebesar US$ 42,4 juta pada kuartal I-2025 atau naik 14% yoy. BREN juga memperkuat laba konsolidasi melalui operasi PLTB Sidrap dan PLTB geotermal.
Henan Putihrai Sekuritas juga menjelaskan, BRPT telah memperkuat prospek pertumbuhan jangka panjangnya melalui akuisisi Aster Chemical Singapore yang dilakukan oleh TPIA. Akuisisi ini akan memperluas jejak regional dan meningkatkan integrasi hulu-hilir dalam bisnis TPIA. Sementara itu, BREN juga memperluas kapasitas energi terbarukan dengan PLTB Sidrap berkapasitas 75 megawatt (MW) dan serangkaian proyek angin melalui kemitraan dengan ACEN.
"Kombinasi diversifikasi portofolio energi dan pemulihan industri petrokimia diproyeksikan akan mendukung pertumbuhan laba yang berkelanjutan," tulis laporan riset Henan Putihrai Sekuritas yang diterima Kontan, Senin (26/5).
Henan Putihrai kemudian merevisi target harga saham BRPT dari sebelumnya Rp 1.400 per saham menjadi Rp 2.200 per saham. Perubahan ini mencerminkan pandangan yang lebih realistis dan berimbang terhadap nilai intrinsik saham emiten milik konglomerat Prajogo Pangestu tersebut.
Baca Juga: BRPT Top Leaders, Intip Saham-Saham Penyokong IHSG Sebelum Buka Pasar Jumat (23/5)
Berdasarkan valuasi Sum of the Parts (SOTP) yang telah diperbarui, tercatat bahwa kepemilikan saham BRPT di BREN bernilai Rp 596,1 triliun (porsi kepemilikan 67%), sedangkan kepemilikan BRPT di TPIA bernilai Rp 387,9 triliun (42,5%). Alhasil, total nilai bruto BRPT berdasarkan valuasi SOTP adalah sebesar Rp 983,98 triliun.
"Dengan asumsi diskon kepemilikan 40% yang sesuai untuk posisi pengendali, maka nilai wajar BRPT adalah Rp 590 triliun–Rp 600 triliun atau Rp 2.200 per saham," tulis Henan Putihrai Sekuritas.
Henan Putihrai Sekuritas juga menyebut, penilaian terhadap saham BRPT ini masih menerapkan diskon yang wajar, meski BRPT memegang kendali aktif atas BREN dan TPIA yang berarti potensi penilaian ulang tetap utuh. Lantas, Henan Putihrai Sekuritas merekomendasikan beli saham BRPT dengan target harga Rp 2.200 per saham.
"Kami melihat kenaikan kinerja BRPT didukung oleh integrasi Aster Chemical dan Energy, pertumbuhan berkelanjutan dari BREN, pemulihan margin petrokimia di TPIA, serta premium struktural untuk kepemilikan terkait bisnis energi hijau," pungkas Henan Putihrai Sekuritas.
Selanjutnya: Awas! Stimulus Bisa Menjadi Beban Baru Pemerintah
Menarik Dibaca: HP Vivo Terbaru Vivo Y18 Harga Mei, Rekomendasi Ponsel Kece di Bawah 2 Jutaan
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News