Reporter: Aris Nurjani | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kinerja PT Astra International Tbk (ASII) tumbuh positif sepanjang kuartal I-2023. ASII membukukan laba bersih Rp 8,72 triliun pada kuartal I-2023, naik 27% jika dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun 2022 sebesar Rp 6,86 triliun. Sedangkan pendapatan ASII tercatat Rp 82,98 triliun pada kuartal I-2023, tumbuh 15% jika dibandingkan dengan kuartal I-2022 yang sebesar Rp 71,87 triliun.
CEO Edvisor.id Praska Putrantyo mengatakan positifnya kinerja ASII sepanjang kuartal I-2023 tidak lepas dari positifnya kinerja di sepanjang 2022 serta pemulihan ekonomi yang mendorong pertumbuhan kinerja keuangan ASII.
"Baik dari segi pendapatan hingga laba bersih di mana segmen bisnis otomotif dan alat berat pertambangan mencatat kenaikan yang signifikan dibandingkan periode sama tahun lalu, terutama di segmen bisnis alat berat," jelasnya kepada Kontan.co.id, Selasa (25/4).
Baca Juga: Simak Rekomendasi Saham Astra International (ASII) yang Ditopang Segmen Otomotif
Selain itu, sentimen pembagian dividen tunai sejalan dengan membaiknya laba bersih juga menjadi katalis positif bagi saham ASII yang saat itu sempat tertekan di bawah level Rp 6.000.
Praska mengatakan saham ASII masih berpeluang melanjutkan penguatan hingga semester I-2023 ditopang oleh sentimen positif dari ekonomi dalam negeri yang mampu bertahan meskipun di era suku bunga tinggi yang tercermin dari indeks manufaktur yang masih bertahan di atas level 51 dan indeks keyakinan konsumen yang juga meningkat di atas level 120.
Di sisi lain, kinerja ASII masih mendapat tantangan dari tekanan harga komoditas yang menjadi sentimen negatif untuk segmen bisnis alat berat pertambangan, dan era suku bunga tinggi untuk penjualan otomotif dalam jangka pendek ini.
Namun prospek bisnis alat berat pertambangan dan otomotif dalam jangka panjang akan kembali ke level normal, terlebih setelah China mampu mencetak pertumbuhan ekonomi positif sepanjang kuartal I-2023 di atas ekspektasi. Ditambah, laju inflasi mulai melambat menjadi katalis positif.
Menurut Praska, momentum pembagian dividen saham ASII menjadi salah satu hal yang ditunggu mengingat tren laba bersih yang mencetak rekor tertinggi serta secara tren harga, saham ASII mulai memasuki tren bullish jangka menengah-panjang, ditambah akumulasi dana investor asing yang masif mencapai Rp 230 miliar dalam sepekan terakhir.
Adapun, sentimen positif yang dapat mempengaruhi kinerja ASII kedepannya berasal dari potensi pelonggaran suku bunga acuan yang berpeluang kembali mendongkrak pertumbuhan bisnis di sektor otomotif serta jasa keuangan dalam negeri.
Sementara di sektor pertambangan, ketahanan ekonomi negara China diharapkan menjadi katalis penopang bagi komoditas batubara di mana segmen bisnis alat berat banyak berkecimpung di komoditas batubara.
Baca Juga: Segmen Otomotif Menopang Bisnis Astra International (ASII), Cek Rekomendasi Sahamnya
Sementara, sentimen negatifnya berasal dari ketidakpastian global tentu dapat mengancam tren bullish harga komoditas sehingga berpotensi menjadi sentimen negatif bagi sektor alat berat serta potensi imbas negatif ke perlambatan penjualan otomotif dalam negeri karena kekhawatiran masyarakat terhadap prospek ekonomi di mana penjualan masih banyak didominasi secara kredit yg bersumber dari lembaga keuangan.
Praska melihat saham ASII masih menarik karena rasio PER masih single digit (sekitar 8x) dan potensi upside dengan target harga di level Rp 7.100.
Selain itu, investor disarankan perlu mewaspadai potensi koreksi jangka pendek mengingat saham ASII sudah melesat naik lebih dari 5% dalam sepekan terakhir.
Sehingga investor bisa melakukan averaging down atau buy on weakness sembari memanfaatkan momentum pembagian dividen tunai.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News