Reporter: Rilanda Virasma | Editor: Tri Sulistiowati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Pembangunan Jaya Ancol mencatat kinerja yang kurang menggembirakan selama kuartal III-2025 berjalan. Hal ini disinyalir akibat masih lesunya daya beli masyarakat dan efek cuaca ekstrem yang melanda Tanah Air.
Melansir publikasinya di Bursa Efek Indonesia (BEI), PJAA mencatat laba bersih tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp 58,62 miliar. Angka ini anjlok 41,72% secara tahunan (year on year/YoY) dari perolehan setahun sebelumnya Rp 100,59 miliar.
Seiring dengan itu, pendapatan PJAA juga menurun 9,4% YoY menjadi Rp 798,52 miliar dari semula Rp 881,44 miliar pada kuartal III tahun lalu.
Baca Juga: IHSG Melemah 1,04% ke 8.152 pada Rabu (22/10/2025), ADMR, BBTN, MDKA Top Losers LQ45
Kepala Riset Korea Investment and Sekuritas Indonesia (KISI), Muhammad Wafi menilai, kinerja Ancol pada periode kuartal lll tahun ini moderat.
Pendapatannya dinilai masih cukup stabil karena kontribusi rekreasi sebagai motor utama pendapatan. Namun, marginnya sedikit tertekan.
Menurut dia, adanya tekanan biaya operasional dan konsumsi masyarakat yang belum pulih menjadi sebab moderatnya kinerja PJAA di kuartal III.
“Selain itu, cuaca ekstrem dan harga tiket dan biaya transportasi juga menekan kunjungan ke taman hiburan,” tambahnya saat dihubungi Kontan, Rabu (21/10/2025).
Supaya kembali pulih, PJAA menurut Wafi perlu fokus pada diversifikasi pendapatan, misalnya melalui acara besar, kolaborasi pariwisata digital, dan optimalisasi aset properti di sekitar kawasan Ancol.
Bila dilakukan, hal ini dapat menjaga arus kas PJAA sekaligus menambah pendapatan berulang (recurring income).
Secara prospek, Wafi melanjutkan, PJAA masih punya peluang untuk membalikkan kinerja keuangan lebih positif. Terlebih, momen libur akhir tahun sudah di depan mata.
Injeksi stimulus pemerintah juga bisa menambah gairah masyarakat untuk mengunjungi tempat-tempat wisata dan hiburan di akhir tahun ini.
“Negatifnya, daya beli belum sepenuhnya pulih dan kompetisi hiburan digital semakin ketat,” imbuh Wafi.
Dengan sentimen itu, Wafi merekomendasikan beli saham PJAA dengan target harga Rp 720 per saham.
Baca Juga: Kinerja Adi Sarana Armada (ASSA) Moncer di Kuartal III-2025, Cek Rekomendasi Analis
Selanjutnya: Ini Rekomendasi Parfum Aroma Bali ala Secret Garden
Menarik Dibaca: Ini Rekomendasi Parfum Aroma Bali ala Secret Garden
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News