Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kilau emas belum terbendung. Bahkan di pekan ini, harga emas terus meroket, mengincar level tertinggi baru di tengah kekhawatiran lonjakan virus corona dan panasnya hubungan antara Amerika Serikat (AS) dan China.
Analis Mirae Asset Sekuritas Indonesia Andy Wibowo Gunawan menilai, memburuknya hubungan China dan AS terkait pernyataan Presiden Donald Trump yang ingin melarang TikTok di AS membuat upside risk emas global.
“Dengan demikian, kami berpikir bahwa harga emas global masih memiliki beberapa potensi naik untuk naik lebih lanjut,” kata Andy dalam riset yang diterima Kontan.co.id, Selasa (4/8).
Baca Juga: Laba bersih Aneka Tambang (ANTM) di semester I-2020 anjlok 80% ke Rp 84,82 miliar
Oleh sebab itu, Mirae Asset Sekuritas Indonesia menilai saham PT Aneka Tambang Tbk (ANTM), PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA), dan PT J Resources Asia Pasifik (PSAB) Tbk, serta saham terkait emas lainnya akan menarik bagi investor pekan ini.
Terlebih pesona emas berhasil menyilaukan komoditas lainnya. Ini terbukti dari kinerja harga minyak, batubara, CPO hingga komoditas tambang lainnya yang masih tertutup awan gelap.
Ketegangan AS dan China serta peluang banjir pasokan membuat harga minyak WTI masih sulit beranjak dari level US$ 40-an per barel.
Setali tiga uang, Andy juga memperkirakan harga batubara masih sulit menguat, karena minim sentimen positif. Terbaru, data impor batubara (lignite) China untuk periode Juli 2020, yang akan dirilis segera diprediksi lebih buruk dari bulan Juni 2020.
Pun begitu dengan harga logam dasar (basic metals) yang diperkirakan akan cenderung bervariasi pekan ini. Mirae Asset memperkirakan persediaan nikel di bursa London Metal Exchange (LME) akan lebih tinggi dari minggu lalu.
Sebaliknya, persediaan tembaga LME akan turun dan hal yang sama terjadi pada persediaan timah di LME. Tetapi harga sulit bergerak bebas karana dibatasi kekhawatiran hubungan antara Negeri Paman Sam dan China.
Baca Juga: Harga emas meroket, impor emas India anjlok 24% di bulan Juli 2020
Sementara untuk komoditas minyak sawit mentah atau crude palm oil (CPO), Mirae Asset memperkirakan ekspor CPO Malaysia periode 1-5 Agustus 2020 akan lebih baik dibandingkan periode sebelumnya.
Mirae Asset juga mencatat Indonesia akan menerapkan bahan bakar 40% dari minyak nabati di Juli 2021 jika semua tes berjalan dengan baik. Namun, kekhawatiran atas program B40 ini akan datang dari spread harga minyak kelapa sawit dan minyak yang masih negatif.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News