Reporter: Dityasa H Forddanta | Editor: Yudho Winarto
JAKARTA. Saham perbankan selalu menarik untuk dicermati. Namun, tak ada salahnya untuk lebih spesifik memilih saham-saham perbankan.
Senior Investment Analyst Samuel Asset Management, Joseph Pangaribuan menjelaskan, kilau bank yang banyak memberikan kredit ke sejumlah perusahaan infrastruktur sejatinya sudah berkurang.
"Karena, bank yang banyak mengucurkan kredit ke sektor itu memiliki paparan yang besar terhadap tren kenaikan NPL," ujarnya alam diskusi "Emiten Bicara Industri", Kamis (2/3).
Menurutnya, tren kenaikan non-performing loan (NPL) itu terjadi lantaran ekspansi kredit lembaga-lembaga perbankan yang memperbesar porsi penyaluran kredit terutama ke sektor infrastruktur sejak 2010. Ini yang menjadi kesalahan.
Kredit terus dikucurkan dengan jumlah yang besar di saat pertumbuhan ekonomi melambat. Seharusnya, porsi penyaluran kredit harus mempertimbangkan realisasi dan proyeksi pertumbuhan ekonomi, sehingga langkah tersebut bisa menghindari potensi kredit macet yang sekaligus sebagai upaya mengoptimalkan manajemen risiko.
"Yang disayangkan, lending rate perbankan tidak mau diturunkan di saat omzet perusahaan-perusahaan mengalami penurunan. Kredit pun tidak terserap, bahkan tren NPL bank juga terus naik," jelas Joseph.
Oleh sebab itu, lanjut Joseph, investor juga harus lebih cermat memilah strategi ekspansi emiten perbankan. "Pilih saham bank dengan manageable cost dan bank dengan cost structure yang baik," pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
