kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

KIJA bidik pertumbuhan penjualan 40%


Sabtu, 27 Februari 2016 / 17:51 WIB
KIJA bidik pertumbuhan penjualan 40%


Reporter: Dina Farisah | Editor: Hendra Gunawan

JAKARTA. PT Kawasan Industri Jababeka Tbk (KIJA) optimistis bisnis properti dan kawasan industri tahun ini akan lebih bagus. Manajemen membidik pra penjualan atau marketing sales Rp 1,4 triliun. Target ini tumbuh 40% dibanding pencapaian tahun lalu, senilai Rp 1 triliun.

Muljadi Suganda, Sekretaris Perusahaan KIJA, mengemukakan, proyek di kawasan industri Jababeka Cikarang masih menjadi andalan marketing sales tahun ini. "Dari Cikarang, kami menargetkan Rp 1,15 triliun," kata dia kepada KONTAN, kemarin (26/2).

KIJA menargetkan sekitar separuh target marketing sales bisa dipenuhi dari penjualan proyek residensial di Cikarang. Separuh sisanya merupakan kontribusi penjualan lahan industri.

Perusahaan pengembang kawasan industri ini menargetkan pembangunan kawasan industri di Kendal, Jawa Tengah bisa mendatangkan marketing sales Rp 250 miliar. KIJA berencana meluncurkan kawasan industri tersebut tahun ini. Wilayah tersebut akan difokuskan menjadi kawasan industri tekstil.

Dalam mengembangkan kawasan industri Kendal, KIJA menggandeng perusahaan asal Singapura, Semcorp Development Indonesia Ltd. KIJA menargetkan mengakuisisi 2.700 hektare (ha) lahan dalam jangka panjang di Kendal. Untuk tahap pertama, emiten ini membidik 860 ha.

Per September 2015, KIJA berhasil mengakuisisi lahan seluas 433 ha di Kendal, yang siap dipasarkan dan dikembangkan. Perusahaan ini juga memproses pembebasan lahan 100 ha-200 ha.

Kendati belum dirilis, KIJA telah mengantongi marketing sales dari kawasan industri Kendal seluas 7 ha pada tahun lalu. Tapi Muljadi tidak menyebut nilai penjualan lahan itu. Tahun ini, KIJA mulai mengembangkan infrastrukur di kawasan tersebut.

Selain itu, Muljadi bilang, proyek kerjasama antara KIJA dan PT PP Properti Tbk (PPRO) juga sudah masuk target tahun ini. Kedua perusahaan ini berkongsi mengembangkan empat tower apartemen mini (anami).

Sepanjang 2016, KIJA menyiapkan belanja modal atau capital expenditure (capex) senilai Rp 785 milliar, yang bersumber dari kas internal. Angka ini naik tipis dari capex tahun lalu sebesar Rp 735 miliar. "Tahun lalu hampir seluruh capex terserap," ungkap Muljadi.

Sepanjang tahun 2015, KIJA berhasil mengantongi marketing sales Rp 1 triliun atau 83% dari target awal sebesar Rp 1,2 triliun. Perinciannya, sekitar 50% diraih dari proyek residensial dan 50% dari industrial.

Pada tahun lalu, KIJA mencatatkan pra penjualan lahan industri seluas 20 ha. Dari jumlah itu, seluas 13 ha berasal dari kawasan industri Cikarang dan 7 ha dari kawasan industri Kendal. Tahun ini, KIJA tidak mematok target volume penjualan lahan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×