kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Kiat investasi risiko tinggi ala Dirut Makmur Berkah Amanda (AMAN) Adi Saputra


Sabtu, 21 Maret 2020 / 05:25 WIB
Kiat investasi risiko tinggi ala Dirut Makmur Berkah Amanda (AMAN) Adi Saputra
ILUSTRASI.


Reporter: Ika Puspitasari | Editor: Wahyu T.Rahmawati

Dalam hitungan Adi, indeks dalam negeri atau global bisa kembali bangkit dan pulih sekitar empat hingga lima tahun kemudian dan masih bisa melanjutkan kenaikan. Ia berkaca pada kondisi 2008 silam. “Australia menjadi salah satu yang kena paling besar. Jadi, selama kita tidak memiliki marjin (utang) dan kita memiliki pendapatan dari luar, saya rasa diamkan saja dulu,” ungkap anak kedua dari empat bersaudara ini.

Walaupun sempat merugi pada 2008, hal ini tidak membuat Adi kapok untuk investasi saham. Malah, seusai rampung pendidikan S2 dan kembali ke Indonesia dia juga memutuskan untuk berinvestasi di pasar modal Indonesia.

Yang penting, lanjutnya, jangan sampai masuk dan terjebak untuk membeli saham-saham gorengan, yaitu saham-saham dengan volatilitas harga yang tinggi namun tidak didukung oleh fundamental dan prospek bisnis yang oke.

Baca Juga: Ketidakpastian meningkat, investor perlu tambah porsi dana darurat

Nah, dia juga menyarankan untuk pemula yang ingin masuk pasar modal agar tidak terpancing membeli saham gorengan dengan iming-iming return tinggi. “Apalagi sekarang dengan era social media, karena kalau tidak tahu fundamentalnya kuat atau tidak, ya siap-siap saja jadi saham tidur,” imbuhnya.

Adi menambahkan, untuk investor pemula lebih baik memilih saham-saham yang memiliki fundamental yang bagus, dan mencari saham-saham blue chips yang bisa memberikan dividen.

Tak hanya berinvestasi di pasar modal, Adi juga mulai melakukan investasi properti pada tahun 2011. Investasi properti tentu dinilai menjanjikan dengan potensi keuntungan terus meningkat dari tahun ke tahun.

Baca Juga: IHSG ambrol di tengah ketidakpastian pasar, simak kunci menyusun portofolio saat ini

Adapun portofolio properti yang dia pilih seperti apartemen, rumah, hingga ruko. Dia menyewakan apartemen dan ruko yang berlokasi di BSD dan sekitar Jakarta. Ke depannya, ia juga berencana menambah portofolio investasi propertinya.

Selanjutnya, Adi juga investasi emas karena emas sendiri menjadi salah satu instrumen investasi yang paling aman, juga menguntungkan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×